Senin, 21 Januari 2008

Liturgi Lengkap GKSBS

LITURGI MINGGU

SAKRAMEN BAPTIS KUDUS

&

PERJAMUAN KUDUS

I. PERSIAPAN ( Liturgos 1 )

[ Jemaat Berdiri ]

1. Nyanyian Persiapan :

(Liturgos, Pendeta bersama Majelis keluar dari konsistori. Liturgos mengambil tempat di Belakang Altar / Meja Perjamuan Kudus).

2. Votum :

Liturgos 1 :

Mari kita mulai ibadah ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

3. Salam :

Liturgos 1 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

4. Nats Pembimbing :

Liturgos 1 : (Membaca nats berdasarkan tahun gerejawi).

5. Nyanyian Jemaat :

6. Pengakuan Ketidakmampuan menjalankan Hukum Kasih :

Liturgos 1 :

“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Demikianlah hukum kasih, yang Engkau berikan agar kami dapat menjaga anugrah keselamatan yang daripadaMu.

Jemaat :

Tuhan, jika kami melihat diri kami sehari-hari sebagai gereja Tuhan, maka kami seringkali lalai memancarkan kasih Tuhan kepada sesama dan kami menjadi orang yang tidak dapat menikmati kebahagiaan hidup yang sejati.

Liturgos 1 :

Karena kelalaian memelihara kasihMu, kami lalai membangun perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan.

Jemaat :

Karena kami lalai menjalankan Hukum Kasih, maka damai sejahtera dari Allah kami tidak dapat dirasakan oleh sahabat dan orang yang memusuhi kami.

Bersama-sama :

Ampunilah kami, ya Allah karena kasih setiamu. Hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmatMu yang besar!

Liturgos 1 :

(Membaca Berita Anugerah . . . . . . ) lalu mengatakan : ”Bertolong-tolonganlah menjaga anugerah Allah, demikianlah kita akan memenuhi hukum Kristus”. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

7. Nyanyian Peneguhan :

( Ketika jemaat bernyanyi, Pendeta atau Penatua menuju ke mimbar untuk memimpin Liturgi Firman )

II. LITURGI FIRMAN (Liturgos 2)

8. Salam :

Liturgos 1 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

[ Jemaat Duduk ]

9. Doa Epiklesis :

Liturgos 2 :

Ya Bapa, segala tulisan yang telah Engkau ilhamkan kepada kami, jadikanlah itu bermanfaat untuk mengajar kami, untuk menyatakan kesalahan-kesalahan kami, untuk memperbaiki kelakuan kami dan untuk mendidik kami dalam kebenaran Yesus Kristus.

Jemaat :

Kiranya Roh Kudus menerangi batin kami dan menjadikan kami pelaku-pelaku Firman yang sejati.

AMIN.

10. Pembacaan Alkitab berdasar Leksionari.

11. Nyanyian Jemaat Menyambut Firman : KJ 50a :1

12. Kotbah

13. Saat Teduh dan Doa Syukur Firman

14. Nyanyian Responsoria :

15. Persembahan Minggu

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai dasar di dalam memberikan persembahan kepada-Nya, yaitu yang diambilkan dari : (membacakan nats persembahan . . . . . . ), setelah itu mengucapkan : “Mari kita menyerahkan persembahan kepada Tuhan sambil memuji namaNya yang agung dengan menyanyikan bersama : KJ . . . atau PKJ . . .

Jemaat : Memberikan persembahan (sambil bernyanyi)

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita berdoa :

Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami membawa persembahan ini yang sebenarnya berasal dari Tuhan juga, bahkan sebenarnya adalah juga milik Tuhan karena seluruh hidup kami adalah milikMu.

Kami mengembalikan sebagian dari milik-Mu ini untuk dipakai dalam pekerjaan mewartakan InjilMu, baik secara lisan maupun tulisan. Kiranya pekerjaan Tuhan semakin meluas dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Terima kasih Bapa, dalam Kristus kami berdoa. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

16. Nyanyian Jemaat (Pendeta / Pengkotbah turun) :

III. LITURGI BAPTIS (Pendeta)

1. Baptisan Anak :

Pendeta :

Saudara-saudara yang terkasih, pada hari ini kita akan melayankan sakramen Baptis Kudus. Dengan sakramen ini, kita menyatakan iman kita bahwa Bapa kita, di dalam Yesus Kristus adalah juga Bapa dari anak ini. Anak ini menjadi bagian anggota Gereja Tuhan yang Kudus. Ia juga dipanggil untuk menerima warisan keselamatan yang dari Yesus Kristus, melalui kedua orangtuanya.

Baptisan membawa seseorang masuk dalam kesatuan dengan Kristus dan menjadikan ia bagian dari Tubuh Kristus, yakni Gereja.

Baptisan merupakan tanda dan bukti pembersihan dosa kita. Baptisan seumpama surat bermeterai yang menegaskan kepada kita bahwa segala dosa kita telah dihapuskan, dicoret dan ditiadakan sedemikian rupa hingga tak bakal muncul lagi dihadapanNya.

Tuhan Yesus pernah menyambut seorang anak dan memeluk anak itu serta berkata: ”Barangsiapa menyambut anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku”.

Dan dalam pangkuannya Ia meletakkan tanganNya serta memberi berkat. Demikianlah, bahwa Sakramen Baptis Kudus ini merupakan sukacita bagi Gereja Tuhan dan sukacita bagi persekutuan kita, karena bertambah lagi jemaat Tuhan di muka bumi.

Mari Kita berdoa,

Sungguh besar kemurahan dan rahmatMu ya Allah, engkau telah menopang keluarga ini hingga orang tuanya dengan penuh syukur memberi anaknya dibaptis. Dengan iman yang mereka miliki kiranya Engkau memberkati pembaptisan ini. AMIN.

Pendeta : (memanggil keluarga yang hendak membaptiskan anaknya)

Agar Tuhan dan jemaat di sini mengetahui keyakinan saudara bahwa anak/anak-anak saudara telah menerima perjanjian Tuhan dan akan hidup menurut kehendaknya; saudara saya minta menjawab pertanyaan berikut ini :

“Apakah saudara sungguh-sungguh bersedia menyerahkan anak / anak-anak saudara untuk dibaptis?” Bagaimana jawab Bapak/Ibu . . . (Arahkan pertanyaan kepada kedua orang tua – bapak kemudian ibu).

Keluarga : Ya, dengan segenap hati!

Pendeta : Saya persilahkan saudara menyatakan pernyataan dan janji

saudara.

Keluarga : (Bapak dan Ibu mengucapkan bersama-sama) :

1. Saya mengaku bahwa sejak dikandung semua manusia berdosa, termasuk anak saya.

2. Saya menerima dengan sukacita bahwa anak/anak-anak saya dikuduskan oleh darah Tuhan Yesus Kristus melalui baptisan dan menjadi bagian dari Gereja Tuhan.

3. Saya berjanji untuk mengajar anak-anak saya agar mereka mengerti ajaran yang benar sebagaimana diajarkan jemaat di sini.

4. Saya berjanji mendidik anak saya untuk hidup kudus sesuai dengan Firman Tuhan sehingga mereka berani mengaku percaya ketika dewasa nanti.

Pendeta :

Allah mendengar pernyatan dan janji saudara, kiranya Ia senantiasa memberi anugerah dan berkat perjanjian kepada saudara dan anak-anak saudara.

Jemaat kami undang untuk berdiri, dan kita puji Tuhan dari KJ. 304 : 1

[ Jemaat Berdiri ]

(Sementara itu, kedua orangtua mengambil tempat yang telah disediakan –jengkeng- lalu mengucapkan . . . .

Keluarga: Kami menyerahkan anak kami _______________ untuk

menerima tanda

baptis kudus.

Pendeta:

(menerima dan seolah-olah ikut menggendong atau jika memungkinkan menggendong anak yang akan dibaptiskan) dan berkata :

“Anakku _________ engkau dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. AMIN.

[ Jemaat Duduk ]

(Pendeta menyerahkan anak kepada orang tuanya. Keluarga bangkit berdiri)

Mari kita berdoa :

“Ya Roh Kudus, kiranya terangMu membimbing perjalanan anak ini. Ya, Kristus, kiranya anak ini boleh bertumbuh dalam gerejaMu dan akan menjadi garam dan terang dunia. Ya, Allah Bapa, kiranya ciptaanMu ini senantiasa bersukacita dihadapanMu dan hidup dalam takut akan Engkau. AMIN.

Pendeta :

Silahkan keluarga menghadap kepada jemaat. “Saudara-saudara, inilah keluarga yang baru membaptiskan anak mereka. Terimalah anak/anak-anak ini ditengah persekutuan kita sebagai satu tubuh. Bantulah kedua orang tuanya dalam mendidiknya/mereka hingga dewasa kelak anak/anak-anak ini dapat mengaku percaya sebagai jemaat dewasa.

Jemaat :

Kami menerima dengan sukacita. AMIN.

Jemaat : Bernyanyi dari KJ. 304 : 4

2. Baptis Dewasa :

Pendeta:

Saudara-saudara yang terkasih, pada hari ini kita akan melayankan Sakramen Baptis Kudus. Dengan sakramen ini, kita menyatakan iman kita bahwa Bapa kita, di dalam Yesus Kristus adalah juga Bapa dari saudara ini. Saudara ini menjadi bagian anggota Gereja Tuhan yang Kudus. Ia juga dipanggil untuk menerima warisan keselamatan yang dari Yesus Kristus.

Baptisan membawa seseorang masuk dalam kesatuan dengan Kristus dan menjadikan ia bagian dari Tubuh Kristus, yakni Gereja.

Baptisan merupakan tanda dan bukti pembersihan dosa kita. Baptisan seumpama surat bermeterai yang menegaskan kepada kita bahwa segala dosa kita telah dihapuskan, dicoret dan ditiadakan sedemikian rupa hingga tak bakal muncul lagi dihadapanNya.

Demikianlah, bahwa Sakramen Baptisan ini merupakan sukacita bagi Gereja Tuhan dan sukacita bagi persekutuan kita, karena bertambah lagi jemaat Tuhan di muka bumi

Mari Kita berdoa:

Sungguh besar kemurahan dan rahmatMu ya Allah, engkau telah menopang keluarga ini hingga orang tuanya dengan penuh syukur memberi anaknya dibaptis. Dengan iman yang mereka miliki kiranya Engkau memberkati pembaptisan ini. AMEN

Pendeta: (memanggil orang yang hendak dibaptis)

Agar Tuhan dan jemaat di sini mengetahui keyakinan saudara bahwa saudara telah menerima perjanjian Tuhan dan akan hidup menurut kehendaknya; saudara saya minta menjawab pertanyaan berikut ini :

“Apakah saudara sungguh-sungguh bersedia memberi diri untuk

dibaptis?”

Bagaimana jawab saudara ………………………………………….?

Yang akan dibaptis: Ya, dengan segenap hati!

Pendeta: Saya persilahkan saudara menyatakan pernyataan dan janji

saudara.

Yang akan dibaptis (mengucapkan):

1. Saya percaya kepada Allah Tritunggal; Bapa, Anak dan Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi dan yang telah menyelamatkan manusia dari dosa dan maut.

2. Saya mengaku bahwa sejak dikandung dan dilahirkan semua manusia berdosa, termasuk saya.

3. Saya menerima dengan sukacita bahwa saya dikuduskan oleh darah Tuhan Yesus Kristus melalui baptisan dan menjadi bagian dari Gereja Tuhan.

4. Saya bersedia hidup menurut pimpinan Roh Kudus dan berjanji untuk belajar dan melakukan Firman Tuhan sebagaimana diajarkan Jemaat di sini.

5. Saya bersedia untuk ditegur oleh Anggota atau Majelis Jemaat jika hidup saya bertentangan dengan Firman Tuhan.

Pendeta:

Allah mendengar pernyatan dan janji saudara, kiranya Ia senantiasa memberi anugerah dan berkat perjanjian kepada saudara.

Jemaat kami undang untuk berdiri, dan kita puji Tuhan dari KJ. 304

[ Jemaat Berdiri ]

Yang akan dibaptis: (Dengan sikap jengkeng dan tangan berdoa) berkata:

Saya menyerahkan diri untuk menerima sakramen baptis kudus.

Pendeta: (memegang kepala orang yang dibaptis sambil berkata) :

“Saudara _________ engkau dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. AMIN.

Mari kita berdoa:

“Ya Roh Kudus, kiranya terangMu membimbing perjalanan saudara kami ini. Ya, Kristus, kiranya saudara kami ini boleh bertumbuh dalam gerejaMu dan akan menjadi garam dan terang dunia. Ya, Allah Bapa, kiranya ciptaanMu ini senantiasa bersukacita dihadapanMu dan hidup dalam takut akan Engkau. AMIN.

Pendeta : Silahkan saudara menghadap ke jemaat.

“Saudara-saudara, terimalah saudara kita yang baru saja menerima pelayanan tanda baptis kudus ditengah persekutuan kita sebagai satu tubuh. Bantulah dia/mereka dalam pertumbuhan imannya.

Jemaat : Kami menerima dengan sukacita. AMIN.

Jemaat : Bernyanyi dari KJ. 304 : 4

IV. LITURGI EKARISTI / PERJAMUAN KUDUS (Pendeta)

[ Jemaat berdiri ]

17. Votum :

Liturgos :

Mari kita mulai perjamuan kudus ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

Jemaat : AMIN!

18. Pengakuan Iman Rasuli :

Liturgos :

Bersama dengan gereja Tuhan dari segala Abad dan dari seluruh penjuru dunia, mari kita menyatakan pengakuan iman kita dengan mengucapkan bersama . . . (Pengakuan Iman Rasuli / Nicea).

Jemaat : Mengaku Percaya

[ Jemaat Duduk ]

19. Jemaat Membawa Persembahan Ke depan :

Liturgos :

Jemaat, Mari kita berdoa.

Allah yang baik, yang telah menerbitkan matahari, yang telah menitipkan kepada kami tanah dan air memberikan udara untuk tetap menjaga kehidupan ini, kami mengucap syukur atas rahmatMu.

Dari pekerjaan kami sebagai petani, buruh, pegawai, pedagang, ……., kami membawa sebagian hasilnya kepada Tuhan. Ini adalah ungkapan syukur kami atas terima kasih kami bahwa Tuhan telah meminjamkan tanah, air dan pekerjaan kepada kami untuk menjaga kehidupan anak-anak dan keluarga kami.

Terima kasih Tuhan, hasil kerja tangan ini, membantu kami untuk memelihara tubuh kami dan memampukan kami untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan. AMIN.

Jemaat: Memberi persembahan ke depan (sambil bernyanyi)

20. Doa Bapa Kami :

21. Makna Perjamuan Kudus : (dibacakan oleh Penatua/Diaken)

Perjamuan Kudus adalah :

  1. Perayaan pengenangan.

Kita mengenang pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di Kayu Salib, sekaligus menghadirkannya pada hari ini, di sini. Bagaikan seorang anak, kita yang merayakan Perjamuan Kudus duduk di antara para murid yang mendapat perintah: “lakukanlah … jadikanlah peringatan akan Aku”.

  1. Perayaan Keeratan kasih dengan Allah dan sesama.

Kasih pada Alah dan sesama dieratkan dalam Perjamuan Kudus. Rasul Paulus menegur Jemaat Korintus karena punya perilaku buruk, yakni mementingkan diri sendiri. Ketika mereka berkumpul untuk makan perjamuan, mereka makan layaknya bukan makan Perjamuan Tuhan, tapi makan yang mengenyangkan diri sendiri. Ada yang kekenyangan, sampai mabuk, sementara yang lain lapar. Yang kaya tidak perduli pada yang miskin. Perjamuan Kudus adalah kasih yang dibagikan.

  1. Perayaan Pemeliharaan Allah.

Perjamuan Kudus adalah benar-benar makan dalam arti yang sebenarnya. Berkat keselamatan Allah adalah masalah rohani, namun sekaligus masalah jasmani. Dalam Perayaan Perjamuan Kudus, berkat Tuhan menjadi sangat nyata, dekat sekali dengan kebutuhan hidup manusia. Keselamatan juga ada pada makanan dan minuman yang dapat dikecap dan dimakan.

  1. Perayaan Pengharapan.

Perjamuan Kudus meyakinkan kita bahwa masa depan kita tidak akan hilang. Pengharapan senantiasa ada bahwa suatu saat nanti kita akan makan Perjamuan Kudus dengan Tuhan dalam kerajaan-Nya.

22. Undangan Ke Meja Perjamuan :

Pendeta : Jemaat Tuhan, sebagai umat percaya, pada hari ini kita diundang ke meja perjamuan Tuhan. Rasul Paulus mengatakan “Cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus. Dan roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus. Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu.” (1 Kor. 10:16-17).

Jemaat : Mari kita membuka hati untuk menerima satu sama lain

dengan kasih; Mari kita saling memberi maaf dan

pengampunan satu sama lain; sehingga persekutuan kita

dalam meja perjamuan Tuhan akan menghadirkan

damai.

Pendeta : Mari kita mengundang dalam hati kita: Damai Kristus yang telah membangun persekutuan ini.

Damai Kristus, yang akan selalu mendamaikan kita
terhadap Sesama.

Damai Kristus, yang akan terus mendamaikan kita

dengan segenap ciptaan.

[ Jemaat Berdiri ]

23. Ucapan Syukur (Sursum Corda) :

Pendeta : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!

Jemaat : Kami mengarahkan hati kami kepadaMu, ya Tuhan!

Pendeta : Kami muliakan Engkau ya Allah dengan segenap hati

kami!

Jemaat : Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan semesta alam. Seluruh bumi

penuh kemuliaanNya!

Pendeta : Mari kita berdoa,

Tuhan Yesus Kristus, Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kami menghadapMu untuk menyerahkan diri. Bukalah seluruh hati dan indera kami agar dapat menerima perjamuan ini dengan rasa syukur.

Kiranya perjamuan ini memimpin kami pada persekutuan kami dengan Engkau semakin mesra. Kami diberi kesempatan, mengecap betapa baiknya Engkau, yang telah berbagi kehidupan dengan kami.

Damai dan cinta kasihMu memenuhi meja perjamuan ini dan terimalah kami dengan cinta kasihMu. AMIN.

[ Jemaat Duduk ]

24. Pemecahan Roti dan Penuangan Anggur :

Jemaat yang dikasihi Tuhan, “Bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti.

(Pendeta mengambil dan mengangkat roti perjamuan)

“Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata : “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (Pendeta memecah-mecahkan roti perjamuan).

“Terimalah dan jadikanlah ini menjadi peringatan akan Tuhan Yesus Kristus yang telah berbagi tubuh dan darah bagi GerejaNya”. (Majelis menerima roti perjamuan dan membagi-bagikan kepada anggota Jemaat)

Pendeta :

(Setelah semua menerima) “Akulah roti hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”.

MAKANLAH dan KECAPLAH betapa baiknya Tuhan yang telah berbagi kehidupan kepada kita semua.

Pendeta :

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, (Pendeta mengangkat cawan) lalu berkata : “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (sambil menuangkan anggur)

Sebab setiap kita makan roti ini dan minum cawan ini, kita memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang kedua kali. Terimalah! (Majelis menerima dari Pendeta dan membagikan).

Pendeta : (Setelah semua menerima)

”Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. MINUMLAH dan KECAPLAH betapa baiknya Tuhan yang telah berbagi kehidupan kepada kita semua.

25. Pengucapan Syukur : (Membaca Mazmur 103 : 1-22, secara berbalasan)

26. Doa Syukur :

“Allah Yang Maha Tinggi, yang telah berkenan berbagi kehidupan dengan kami, kami berterima kasih atas makanan rohani ini. Sakramen Perjamuan Kudus ini membuat kami merasakan anugrah dan kasih serta menyatukan kami dalam gerejaMu. DamaiMu telah memperbaiki hubungan kami dengan sesama dan dengan segenap ciptaan. Kami berdoa dan mengucap syukur di dalam nama Tuhan Yesus Kristus”. AMIN.

[ Jemaat Berdiri ]

27. Nyanyian Pujian :

28. Berkat dan Pengutusan :

Pendeta :

Bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah

dalam kehidupan ini.

Dan terimalah berkat Tuhan.

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,Tuhan

menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau

kasih karunia;

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. AMIN.

LITURGI MINGGU

I. PERSIAPAN ( Liturgos 1 )

[ Jemaat Berdiri ]

01. Nyanyian Persiapan :

(Pemimpin Liturgi, Pendeta bersama Majelis keluar dari konsistori. Pemimpin Liturgi mengambil tempat di Belakang Altar / Meja Perjamuan Kudus.

02. Votum :

Liturgos 1 :

Mari kita mulai ibadah ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

03. Salam :

Liturgos 1 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

04. Nats Pembimbing :

Pemimpin : (Membaca nats berdasarkan tahun gerejawi).

05. Nyanyian Jemaat :

06. Pengakuan Ketidakmampuan menjalankan Hukum Kasih :

Liturgos 1 :

“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Demikianlah hukum kasih, yang Engkau berikan agar kami dapat menjaga anugrah keselamatan yang daripadaMu.

Jemaat :

Tuhan, jika kami melihat diri kami sehari-hari sebagai gereja Tuhan, maka kami seringkali kami lalai memancarkan kasih Tuhan kepada sesama kami dan kami menjadi orang yang tidak dapat menikmati kebahagiaan hidup yang sejati.

Liturgos 1 :

Karena kelalaian memelihara kasihMu, kami lalai membangun perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan.

Jemaat :

Karena kami lalai menjalankan Hukum Kasih, maka damai sejahtera dari Allah kami tidak dapat dirasakan oleh sahabat dan orang yang memusuhi kami.

Bersama-sama :

Ampunilah kami, ya Allah karena kasih setiamu. Hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmatMu yang besar!

Pemimpin :

(Membaca Berita Anugerah . . . ) lalu mengatakan : ”Bertolong-tolonganlah menjaga anugerah Allah, demikianlah kita akan memenuhi hukum Kristus”. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

07. Nyanyian Peneguhan :

( Ketika jemaat bernyanyi, Pendeta atau Penatua menuju ke mimbar untuk memimpin Liturgi Firman ).

II. LITURGI FIRMAN (Liturgos 2)

08. Salam :

Liturgos 2 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

[ Jemaat Duduk ]

09. Doa Epiklesis :

Liturgos 2 :

Ya Bapa, segala tulisan yang telah Engkau ilhamkan, jadikanlah itu bermanfaat untuk mengajar kami, untuk menyatakan kesalahan-kesalahan kami, untuk memperbaiki kelakuan kami dan untuk mendidik kami dalam kebenaran Yesus Kristus.

Jemaat :

Kiranya Roh Kudus menerangi batin kami dan menjadikan kami pelaku-pelaku Firman yang sejati. AMIN.

10. Pembacaan Alkitab berdasar Leksionari.

11. Nyanyian Jemaat Menyambut Firman : KJ 50a :1

12. Kotbah

13. Saat Teduh dan Doa Bapa Kami

14. Nyanyian Responsoria :

[ Jemaat Berdiri ]

15. Pengakuan Iman Rasuli :

Liturgos 2 :

Bersama dengan gereja Tuhan dari segala Abad dan dari seluruh penjuru dunia, mari kita menyatakan pengakuan iman kita dengan mengucapkan bersama (Pengakuan Iman Rasuli / Nicea).

Jemaat : Mengaku Percaya

[ Jemaat Duduk ]

16. Persembahan Minggu :

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai dasar di dalam memberikan persembahan kepada-Nya, yaitu yang diambilkan dari : (membacakan nas persembahan . . . ), setelah itu mengucapkan : “Mari kita haturkan persembahan ini kepada Tuhan sambil memuji namaNya yang agung dengan menyanyikan bersama : KJ. . . . . atau PKJ. . . . .

Jemaat : Memberikan persembahan (sambil bernyanyi)

[ Jemaat Berdiri ]

Liturgos 2:

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita berdoa :

Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami membawa persembahan ini yang sebenarnya berasal dari Tuhan juga, bahkan sebenarnya adalah juga milik Tuhan karena seluruh hidup kami adalah milikMu.

Kami mengembalikan sebagian dari milik-Mu ini untuk dipakai dalam pekerjaan mewartakan InjilMu, baik secara lisan maupun tulisan.

Kiranya pekerjaan Tuhan semakin meluas dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Terima kasih Bapa, dalam Kristus kami berdoa. AMIN.

[ Jemaat Berdiri ]

17. Nyanyian Pujian :

18. Berkat dan Pengutusan :

Liturgos :

Bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah

dalam kehidupan ini. Dan terimalah berkat Tuhan.

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih

karunia; Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi

engkau damai sejahtera. AMIN.

LITURGI MINGGU

SAKRAMEN BAPTIS KUDUS

I. PERSIAPAN ( Liturgos I )

[ Jemaat Berdiri ]

01. Nyanyian Persiapan :

(Pemimpin Liturgi, Pendeta bersama Majelis keluar dari konsistori. Pemimpin Liturgi mengambil tempat di Belakang Altar / Meja Perjamuan Kudus.

02. Votum :

Liturgos 1 :

Mari kita mulai ibadah ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

03. Salam :

Liturgos 1 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

04. Nats Pembimbing :

Liturgos 1 : (Membaca nats berdasarkan tahun gerejawi).

05. Nyanyian Jemaat :

06. Pengakuan Ketidakmampuan menjalankan Hukum Kasih :

Liturgos :

“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.

Demikianlah hukum kasih, yang Engkau berikan agar kami dapat menjaga anugrah keselamatan yang daripadaMu.

Jemaat :

Tuhan, jika kami melihat diri kami sehari-hari sebagai gereja Tuhan, maka kami seringkali kami lalai memancarkan kasih Tuhan kepada sesama kami dan kami menjadi orang yang tidak dapat menikmati kebahagiaan hidup yang sejati.

Liturgos 1 :

Karena kelalaian memelihara kasihMu, kami lalai membangun perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan.

Jemaat :

Karena kami lalai menjalankan Hukum Kasih, maka damai sejahtera dari Allah tidak dapat dirasakan oleh sahabat dan orang yang memusuhi kami.

Bersama-sama :

Ampunilah kami, ya Allah karena kasih setiamu. Hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmatMu yang besar!

Liturgos 1 :

(Membaca Berita Anugerah . . . . ) lalu mengatakan : ”Bertolong-tolonganlah menjaga anugerah Allah, demikianlah kita akan memenuhi hukum Kristus”. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

07. Nyanyian Peneguhan :

( Ketika jemaat bernyanyi, Pendeta atau Penatua menuju ke mimbar untuk memimpin Liturgi Firman )

II. LITURGI FIRMAN (Liturgos II)

08. Salam :

Liturgos 2 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

[ Jemaat Duduk ]

09. Doa Epiklesis :

Liturgos 2 :

Ya Bapa, segala tulisan yang telah Engkau ilhamkan, jadikanlah itu bermanfaat untuk mengajar kami, untuk menyatakan kesalahan-kesalahan kami, untuk memperbaiki kelakuan kami dan untuk mendidik kami dalam kebenaran Yesus Kristus.

Jemaat :

Kiranya Roh Kudus menerangi batin kami dan membuat kami menjadi pelaku-pelaku Firman yang sejati. AMIN.

10. Pembacaan Alkitab berdasar Leksionari.

11. Nyanyian Jemaat Menyambut Firman : KJ 50a :1

12. Kotbah

13. Saat Teduh dan Doa Syukur Firman

14. Nyanyian Responsoria :

15. Persembahan Minggu :

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai dasar di dalam memberikan persembahan kepada-Nya, yaitu yang diambilkan dari : (membacakan nas persembahan . . . ), setelah itu mengucapkan : “Mari kita haturkan persembahan ini kepada Tuhan sambil memuji namaNya yang agung dengan menyanyikan bersama : KJ. . . . . atau PKJ. . . . .

Jemaat : Memberikan persembahan sambil bernyanyi

[ Jemaat berdiri ]

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita berdoa :

Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami membawa persembahan ini yang sebenarnya berasal dari Tuhan juga, bahkan sebenarnya adalah juga milik Tuhan karena seluruh hidup kami adalah milikMu.

Kami mengembalikan sebagian dari milik-Mu ini untuk dipakai dalam pekerjaan mewartakan InjilMu, baik secara lisan maupun tulisan.

Kiranya pekerjaan Tuhan semakin meluas dan menjadi berkat bagi banyak orang. Terima kasih Bapa, dalam Kristus kami berdoa. AMIN.

16. Nyanyian Jemaat (Pendeta / Pengkotbah turun menuju tempat baptisan) :

III. LITURGI BAPTIS (Pendeta)

[ Jemaat Duduk ]

A. Baptisan Anak :

Pendeta :

Saudara-saudara yang terkasih, pada hari ini kita akan melayankan sakramen Baptis Kudus. Dengan sakramen ini, kita menyatakan iman kita bahwa Bapa kita, di dalam Yesus Kristus adalah juga Bapa dari anak ini. Anak ini menjadi bagian anggota Gereja Tuhan yang Kudus. Ia juga dipanggil untuk menerima warisan keselamatan yang dari Yesus Kristus, melalui kedua orangtuanya.

Baptisan membawa seseorang masuk dalam kesatuan dengan Kristus dan menjadikan ia bagian dari Tubuh Kristus, yakni Gereja.

Baptisan merupakan tanda dan bukti pembersihan dosa kita. Baptisan seumpama surat bermeterai yang menegaskan kepada kita bahwa segala dosa kita telah dihapuskan, dicoret dan ditiadakan sedemikian rupa hingga tak bakal muncul lagi dihadapanNya.

Tuhan Yesus pernah menyambut seorang anak dan memeluk anak itu serta berkata : ”Barangsiapa menyambut anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku”.

Dan dalam pangkuannya Ia meletakkan tanganNya serta memberi berkat. Demikianlah, bahwa Sakramen Baptis Kudus ini merupakan sukacita bagi Gereja Tuhan dan sukacita bagi persekutuan kita, karena bertambah lagi jemaat Tuhan di muka bumi.

Mari Kita berdoa,

Sungguh besar kemurahan dan rahmatMu ya Allah, engkau telah menopang keluarga ini hingga orang tuanya dengan penuh syukur memberi anaknya dibaptis. Dengan iman yang mereka miliki kiranya Engkau memberkati pembaptisan ini. AMIN.

Pendeta : (memanggil keluarga yang hendak membaptiskan anaknya)

Agar Tuhan dan jemaat di sini mengetahui keyakinan saudara bahwa anak/anak-anak saudara telah menerima perjanjian Tuhan dan akan hidup menurut kehendaknya; saudara saya minta menjawab pertanyaan berikut ini :

“Apakah saudara sungguh-sungguh bersedia memberi anak / anak-anak saudara untuk dibaptis?” Bagaimana jawab saudara (Arahkan pertanyaan kepada kedua orang tua – bapak kemudian ibu).

Keluarga : Ya, dengan segenap hati!

Pendeta : Saya persilahkan saudara menyatakan pernyataan dan

janji saudara.

Keluarga : (Bapak dan Ibu mengucapkan bersama-sama) :

5. Saya mengaku bahwa sejak dikandung semua manusia berdosa, termasuk anak saya.

6. Saya menerima dengan sukacita bahwa anak/anak-anak saya dikuduskan oleh Tuhan Yesus Kristus melalui baptisan dan menjadi bagian dari Gereja Tuhan.

7. Saya berjanji untuk mengajar anak-anak saya agar mereka mengerti ajaran yang benar sebagaimana diajarkan jemaat di sini.

8. Saya berjanji mendidik anak saya untuk hidup kudus sesuai dengan Firman Tuhan sehingga mereka berani mengaku percaya ketika dewasa nanti.

Pendeta : Allah mendengar pernyatan dan janji saudara, kiranya Ia senantiasa memberi anugrah dan berkat perjanjian kepada saudara dan anak-anak saudara.

Jemaat kami undang untuk berdiri, dan kita puji Tuhan dari KJ.304;1

[ Jemaat Berdiri ]

Keluarga : Kami menyerahkan anak kami ____________ untuk

menerima tanda baptis kudus.

Pendeta : (menerima dan seolah-olah ikut menggendong atau jika memungkinkan

menggendong anak yang akan dibaptiskan) dan berkata :

“Anakku _________ engkau dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. AMIN.

[ Jemaat Duduk ]

(Pendeta menyerahkan anak kepada orang tuanya. Keluarga bangkit berdiri)

Mari kita berdoa :

“Ya Roh Kudus, kiranya terangMu membimbing perjalanan anak ini. Ya, Kristus, kiranya anak ini bertumbuh dalam gerejaMu yang akan menjadi garam dan terang dunia. Ya, Allah Bapa, kiranya ciptaanMu ini menjadi sukacita dihadapanMu dan hidup dalam takut akan Engkau. AMIN.

Pendeta :

Silahkan keluarga menghadap kepada jemaat. “Saudara-saudara, inilah keluarga yang baru membaptiskan anak mereka. Terimalah anak/anak-anak ini ditengah persekutuan kita sebagai satu tubuh. Bantulah kedua orang tuanya dalam mendidiknya/mereka hingga dewasa kelak anak/anak-anak ini dapat mengaku percaya sebagai jemaat dewasa.

Jemaat :

Kami menerima dengan sukacita. AMIN.

Jemaat : Bernyanyi dari KJ. 304 : 4

B. Baptis Dewasa :

Pendeta :

Saudara-saudara yang terkasih, pada hari ini kita akan melayankan Sakramen Baptis Kudus. Dengan sakramen ini, kita menyatakan iman kita bahwa Bapa kita, di dalam Yesus Kristus adalah juga Bapa dari saudara ini. Saudara ini menjadi bagian anggota Gereja Tuhan yang Kudus. Ia juga dipanggil untuk menerima warisan keselamatan yang dari Yesus Kristus.

Baptisan membawa seseorang masuk dalam kesatuan dengan Kristus dan menjadikan ia bagian dari Tubuh Kristus, yakni Gereja.

Baptisan merupakan tanda dan bukti pembersihan dosa kita. Baptisan seumpama surat bermeterai yang menegaskan kepada kita bahwa segala dosa kita telah dihapuskan, dicoret dan ditiadakan sedemikian rupa hingga tak bakal muncul lagi dihadapanNya.

Demikianlah, bahwa Sakramen Baptisan ini merupakan sukacita bagi Gereja Tuhan dan sukacita bagi persekutuan kita, karena bertambah lagi jemaat Tuhan di muka bumi

Mari Kita berdoa :

Sungguh besar kemurahan dan rahmatMu ya Allah, engkau telah menopang keluarga ini hingga orang tuanya dengan penuh syukur memberi anaknya dibaptis. Dengan iman yang mereka miliki kiranya Engkau memberkati pembaptisan ini. AMEN

Pendeta : (memanggil orang yang hendak dibaptis)

Agar Tuhan dan jemaat di sini mengetahui keyakinan saudara bahwa saudara telah menerima perjanjian Tuhan dan akan hidup menurut kehendaknya; saudara saya minta menjawab pertanyaan berikut ini :

“Apakah saudara sungguh-sungguh bersedia memberi diri untuk dibaptis?”

Bagaimana jawab saudara ………………………………?

Yang akan dibaptis : Ya, dengan segenap hati!

Pendeta : Saya persilahkan saudara menyatakan pernyataan dan janji

saudara.

Yang akan dibaptis : (mengucapkan)

1. Saya percaya kepada Allah Tritunggal; Bapa, Anak dan Roh Kudus, yang menciptakan langit dan bumi dan yang telah menyelamatkan manusia dari dosa dan maut.

2. Saya mengaku bahwa sejak dikandung dan dilahirkan semua manusia berdosa, termasuk saya.

3. Saya menerima dengan sukacita bahwa saya dikuduskan oleh Tuhan Yesus Kristus melalui baptisan dan menjadi bagian dari Gereja Tuhan.

4. Saya bersedia hidup menurut pimpinan Roh Kudus dan berjanji untuk belajar dan melakukan Firman Tuhan sebagaimana diajarkan Jemaat di sini.

5. Saya bersedia untuk ditegur oleh Anggota atau Majelis Jemaat jika hidup saya bertentangan dengan Firman Tuhan.

Pendeta: Allah mendengar pernyatan dan janji saudara, kiranya Ia senantiasa memberi anugrah dan berkat perjanjian kepada saudara.

[ Jemaat Berdiri ]

Jemaat kami undang untuk berdiri, dan kita puji Tuhan dari KJ. 304

Yang akan dibabtis: (Dengan sikap jengkeng dan tangan berdoa) berkata:

Saya menyerahkan diri untuk menerima baptisan.

Pendeta : (memegang kepala orang yang dibaptis sambil berkata) :

“Saudara _________ engkau dibaptis dalam nama Bapa dan

Anak dan Roh Kudus”. AMIN.

[ Jemaat Duduk ]

Mari kita berdoa :

“Ya Roh Kudus, kiranya terangMu membimbing perjalanan anak ini. Ya, Kristus, kiranya anak ini bertumbuh dalam gerejaMu yang akan menjadi garam dan terang dunia. Ya, Allah Bapa, kiranya ciptaanMu ini menjadi sukacita dihadapanMu dan hidup dalam takut akan Engkau. AMIN.

Pendeta: Silahkan saudara menghadap ke jemaat.

“Saudara-saudara, Terimalah saudara kita yang baru saja menerima pelayanan tanda baptis kudus ditengah persekutuan kita sebagai satu tubuh. Bantulah dia/mereka dalam pertumbuhan imannya.

Jemaat: Kami menerima dengan sukacita. AMIN.

Bersama: Menyanyi dari KJ. 304 : 4

[ Jemaat Berdiri ]

17. Nyanyian Pujian :

18. Berkat dan Pengutusan :

Pendeta :

Bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah

dalam kehidupan ini.

Dan terimalah berkat Tuhan . . .

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih

karunia;

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai

sejahtera. AMIN.

LITURGI MINGGU

&

SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS

I. PERSIAPAN ( Liturgos 1)

[ Jemaat Berdiri ]

01. Nyanyian Persiapan :

(Liturgos Liturgi, Pendeta bersama Majelis keluar dari konsistori. Liturgos Liturgi mengambil tempat di Belakang Altar / Meja Perjamuan Kudus.

02. Votum :

Liturgos 1 :

Mari kita mulai ibadah ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

03. Salam :

Liturgos 1 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

04. Nats Pembimbing :

Liturgos 1 : (Membaca nats berdasarkan tahun gerejawi).

05. Nyanyian Jemaat :

06. Pengakuan Ketidakmampuan menjalankan Hukum Kasih :

Liturgos 1 :

“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Demikianlah hukum kasih, yang Engkau berikan agar kami dapat menjaga anugrah keselamatan yang daripadaMu.

Jemaat :

Tuhan, jika kami melihat diri kami sehari-hari sebagai gereja Tuhan, maka kami seringkali kami lalai memancarkan kasih Tuhan kepada sesama kami dan kami menjadi orang yang tidak dapat menikmati kebahagiaan hidup yang sejati.

Liturgos 1 :

Karena kelalaian memelihara kasihMu, kami lalai membangun perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan.

Jemaat :

Karena kami lalai menjalankan Hukum Kasih, maka damai sejahtera dari Allah kami tidak dapat dirasakan oleh sahabat dan orang yang memusuhi kami.

Bersama-sama :

Ampunilah kami, ya Allah karena kasih setiamu. Hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmatMu yang besar!

Liturgos 1 :

(Membaca Berita Anugerah . . . ) lalu mengatakan : ”Bertolong-tolonganlah menjaga anugerah Allah, demikianlah kita akan memenuhi hukum Kristus”. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

07. Nyanyian Peneguhan :

( Ketika jemaat bernyanyi, Pendeta atau Penatua menuju ke mimbar untuk memimpin Liturgi Firman ).

II. LITURGI FIRMAN (Liturgos 2)

08. Salam :

Liturgos 2 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

09. Doa Epiklesis :

Liturgos 2 :

Ya Bapa, segala tulisan yang telah Engkau ilhamkan, jadikanlah itu bermanfaat untuk mengajar kami, untuk menyatakan kesalahan-kesalahan kami, untuk memperbaiki kelakuan kami dan untuk mendidik kami dalam kebenaran Yesus Kristus.

Jemaat :

Kiranya Roh Kudus menerangi batin kami dan membuat kami menjadi pelaku-pelaku Firman yang sejati. AMIN.

10. Pembacaan Alkitab berdasar Leksionari.

11. Nyanyian Jemaat Menyambut Firman : KJ 50a :1

12. Kotbah

13. Saat Teduh dan Doa Syukur Firman

14. Nyanyian Responsoria :

15. Persembahan Minggu

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai dasar di dalam memberikan persembahan kepada-Nya, yaitu yang diambilkan dari : (membacakan nas persembahan . . . ), setelah itu mengucapkan : “Mari kita haturkan persembahan ini kepada Tuhan sambil memuji namaNya yang agung dengan menyanyikan bersama : KJ. . . . . atau PKJ. . . . .

Jemaat : Memberikan persembahan (sambil bernyanyi)

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita berdoa :

Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami membawa persembahan ini yang sebenarnya berasal dari Tuhan juga, bahkan sebenarnya adalah juga milik Tuhan karena seluruh hidup kami adalah milikMu.

Kami mengembalikan sebagian dari milik-Mu ini untuk dipakai dalam pekerjaan mewartakan InjilMu, baik secara lisan maupun tulisan.

Kiranya pekerjaan Tuhan semakin meluas dan menjadi berkat bagi banyak orang. Terima kasih Bapa, dalam Kristus kami berdoa. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

16. Nyanyian Jemaat (Pendeta / Pengkotbah turun) :

III. LITURGI EKARISTI / PERJAMUAN KUDUS (Pendeta)

[ Jemaat berdiri ]

17. Votum :

Pendeta :

Mari kita mulai ibadah ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

18. Pengakuan Iman Rasuli :

Pendeta :

Bersama dengan gereja Tuhan dari segala Abad dan dari seluruh penjuru dunia, mari kita menyatakan pengakuan iman kita dengan mengucapkan bersama (Pengakuan Iman Rasuli / Nicea).

Jemaat : Mengaku Percaya

[ Jemaat Duduk ]

19. Jemaat Membawa Persembahan Ke depan :

Pendeta :

Jemaat, Mari kita berdoa.

Allah yang baik, yang telah menerbitkan matahari, yang telah menitipkan kepada kami tanah dan air memberikan udara untuk tetap menjaga kehidupan ini, kami mengucap syukur atas rahmatMu.

Dari pekerjaan kami sebagai petani, buruh, pegawai, pedagang, ……., kami membawa sebagian hasilnya kepada Tuhan. Ini adalah ungkapan syukur kami atas terima kasih kami bahwa Tuhan telah meminjamkan tanah, air dan pekerjaan kepada kami untuk menjaga kehidupan anak-anak dan keluarga kami. Terima kasih Tuhan, hasil kerja tangan ini, membantu kami untuk memelihara tubuh kami dan memampukan kami untuk berbagi dengan sesama yang membutuhkan. AMIN.

Jemaat: Memberi persembahan ke depan (sambil bernyanyi)

20. Doa Bapa Kami :

21. Makna Perjamuan Kudus : (Dibacakan oleh Penatua/Diaken)

Perjamuan Kudus adalah :

1). Perayaan pengenangan.

Kita mengenang pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di Kayu Salib, sekaligus menghadirkannya pada hari ini, di sini. Bagaikan seorang anak, kita yang merayakan Perjamuan Kudus duduk di antara para murid yang mendapat perintah: “lakukanlah … jadikanlah peringatan akan Aku”.

2). Perayaan Keeratan kasih dengan Allah dan sesama.

Kasih pada Alah dan sesama dieratkan dalam Perjamuan Kudus. Rasul Paulus menegur Jemaat Korintus karena punya perilaku buruk, yakni mementingkan diri sendiri. Ketika mereka berkumpul untuk makan perjamuan, mereka makan layaknya bukan makan Perjamuan Tuhan, tapi makan yang mengenyangkan diri sendiri. Ada yang kekenyangan, sampai mabuk, sementara yang lain lapar. Yang kaya tidak perduli pada yang miskin. Perjamuan Kudus adalah kasih yang dibagikan.

3). Perayaan Pemeliharaan Allah.

Perjamuan Kudus adalah benar-benar makan dalam arti yang sebenarnya. Berkat keselamatan Allah adalah masalah rohani, namun sekaligus masalah jasmani. Dalam Perayaan Perjamuan Kudus, berkat Tuhan menjadi sangat nyata, dekat sekali dengan kebutuhan hidup manusia. Keselamatan juga ada pada makanan dan minuman yang dapat dikecap dan dimakan.

4). Perayaan Pengharapan.

Perjamuan Kudus meyakinkan kita bahwa masa depan kita tidak akan hilang. Pengharapan senantiasa ada bahwa suatu saat nanti kita akan makan Perjamuan Kudus dengan Tuhan dalam kerajaan-Nya.

22. Undangan Ke Meja Perjamuan :

Pendeta :

Jemaat Tuhan kita umat percaya, pada hari ini diundang pada meja perjamuan Tuhan. Rasul Paulus mengatakan “Cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus. Dan roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus. Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu.” (1 Kor. 10:16-17).

Jemaat : Mari kita membuka hati untuk menerima satu sama lain

dengan kasih; Mari kita saling memberi maaf dan

pengampunan satu sama lain; sehingga persekutuan kita

dalam meja perjamuan Tuhan mendapat damai.

Pendeta : Mari kita mengundang dalam hati kita Damai Kristus yang telah membangun persekutuan ini.

Damai Kristus, yang akan selalu mendamaikan kita

terhadap Sesama.

Damai Kristus, yang akan terus mendamaikan kita

dengan segenap ciptaan.

[ Jemaat Berdiri ]

23. Ucapan Syukur (Sursum Corda) :

Pendeta : Arahkanlah hatimu kepada Tuhan!

Jemaat : Kami arahkan hati kami kepadaMu, ya Tuhan!

Pendeta : Kami muliakan Engkau ya Allah dengan segenap hati

kami!

Jemaat : Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan semesta alam. Seluruh bumi

penuh kemuliaanNya!

Pendeta : Mari kita berdoa,

Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kami menghadapMu untuk menyerahkan diri. Bukalah seluruh hati dan indera kami agar dapat menerima perjamuan ini dengan rasa syukur.

Kiranya perjamuan ini memimpin kami pada persekutuan kami dengan Engkau semakin mesra. Kami diberi kesempatan, mengecap betapa baiknya Engkau, yang telah berbagi kehidupan dengan kami.

Damai dan cinta kasihMu memenuhi meja perjamuan ini dan terimalah kami dengan cinta kasihMu. AMIN.

[ Jemaat Duduk ]

24. Pemecahan Roti Dan Penuangan Anggur :

Jemaat yang dikasihi Tuhan, “Bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti.

(Pendeta mengambil dan mengangkat roti perjamuan)

Dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya lalu memecah-mecahkannya dan berkata : “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (Pendeta memecah-mecahkan roti perjamuan).

“Terimalah dan jadikanlah ini menjadi peringatan akan Yesus yang telah berbagi tubuh dan darah bagi GerejaNya”. (Majelis menerima roti perjamuan dan membagi-bagikan kepada anggota Jemaat)

Pendeta :

(Setelah semua menerima) “Akulah roti hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi”.

MAKANLAH dan KECAPLAH betapa baiknya Tuhan yang telah berbagi kehidupan kepada kita semua.

Pendeta :

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, (Pendeta mengangkat cawan) lalu berkata : “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (sambil menuangkan anggur)

Sebab setiap kita makan roti ini dan minum cawan ini, kita memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang kedua kali. Terimalah! (Majelis menerima dari Pendeta dan membagikan kepada anggota Jemaat).

Pendeta : (Setelah semua menerima),

”Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. MINUMLAH dan KECAPLAH betapa baiknya Tuhan yang telah berbagi kehidupan kepada kita semua.

25. Pengucapan Syukur : (Membaca Mazmur 103 : 1-22, secara berbalasan)

26. Doa Syukur :

“Allah Yang Maha Tinggi, yang telah berkenan berbagi kehidupan dengan kami, kami berterima kasih atas makanan rohani ini. Sakramen Perjamuan Kudus ini membuat kami merasakan anugrah dan kasih serta menyatukan kami dalam gerejaMu. DamaiMu telah memperbaiki hubungan kami dengan sesama dan dengan segenap ciptaan. Kami berdoa dan mengucap syukur di dalam nama Tuhan Yesus Kristus”. AMIN.

[ Jemaat Berdiri ]

27. Nyanyian Pujian :

28. Berkat dan Pengutusan :

Pendeta :

Bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah

dalam kehidupan ini.

Dan terimalah berkat Tuhan . . .

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih

karunia;

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai

sejahtera. AMIN.

LITURGI MINGGU

&

PENGAKUAN PERCAYA (SIDI)

I. PERSIAPAN ( Liturgos 1 )

[ Jemaat Berdiri ]

01. Nyanyian Persiapan :

(Liturgos Liturgi, Pendeta bersama Majelis keluar dari konsistori. Liturgos Liturgi mengambil tempat di Belakang Altar / Meja Perjamuan Kudus.

02. Votum :

Liturgos 1 :

Mari kita mulai ibadah ini, dengan masing-masing di dalam hati kita mengaku, bahwa : Sumber pertolongan kita adalah TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. AMIN.

03. Salam :

Liturgos 1 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat :

Menyertai engkau juga!

04. Nats Pembimbing :

Liturgos 1 : (Membaca nats berdasarkan tahun gerejawi).

05. Nyanyian Jemaat :

06. Pengakuan Ketidakmampuan menjalankan Hukum Kasih :

Liturgos 1 :

“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Demikianlah hukum kasih, yang Engkau berikan agar kami dapat menjaga anugrah keselamatan yang daripadaMu.

Jemaat:

Tuhan, jika kami melihat diri kami sehari-hari sebagai gereja Tuhan, maka kami seringkali kami lalai memancarkan kasih Tuhan kepada sesama kami dan kami menjadi orang yang tidak dapat menikmati kebahagiaan hidup yang sejati.

Liturgos 1:

Karena kelalaian memelihara kasihMu, kami lalai membangun perdamaian, keadilan dan keutuhan ciptaan.

Jemaat:

Karena kami lalai menjalankan Hukum Kasih, maka damai sejahtera dari Allah kami tidak dapat dirasakan oleh sahabat dan orang yang memusuhi kami.

Bersama-sama:

Ampunilah kami, ya Allah karena kasih setiamu. Hapuskanlah pelanggaran kami menurut rahmatMu yang besar!

Liturgos:

(Membaca Berita Anugerah . . . ) lalu mengatakan : ”Bertolong-tolonganlah menjaga anugerah Allah, demikianlah kita akan memenuhi hukum Kristus”. AMIN.

[ Jemaat berdiri ]

07. Nyanyian Peneguhan :

( Ketika jemaat bernyanyi, Pendeta atau Penatua menuju ke mimbar untuk memimpin Liturgi Firman ).

II. LITURGI FIRMAN (Liturgos 2)

08. Salam:

Liturgos 2 :

Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita menyertai engkau (1 Tim. 1:2)!

Jemaat:

Menyertai engkau juga!

[ Jemaat Duduk ]

09. Doa Epiklesis :

Liturgos 2 :

Ya Bapa, segala tulisan yang telah Engkau ilhamkan, jadikanlah itu bermanfaat untuk mengajar kami, untuk menyatakan kesalahan-kesalahan kami, untuk memperbaiki kelakuan kami dan untuk mendidik kami dalam kebenaran Yesus Kristus.

Jemaat:

Kiranya Roh Kudus menerangi batin kami dan menjadikan kami pelaku-pelaku Firman yang sejati. AMIN.

10. Pembacaan Alkitab berdasar Leksionari.

11. Nyanyian Jemaat Menyambut Firman: KJ 50a :1

12. Kotbah

13. Saat Teduh dan Doa Bapa Kami

14. Nyanyian Responsoria:

[ Jemaat Berdiri ]

15. Pengakuan Iman Rasuli:

Liturgos 2 :

Bersama dengan gereja Tuhan dari segala Abad dan dari seluruh penjuru dunia, mari kita menyatakan pengakuan iman kita dengan mengucapkan bersama (Pengakuan Iman Rasuli / Nicea).

Jemaat: Mengaku Percaya

[ Jemaat Duduk ]

16. Persembahan Minggu :

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai dasar di dalam memberikan persembahan kepada-Nya, yaitu yang diambilkan dari : (membacakan nas persembahan . . . ), setelah itu mengucapkan : “Mari kita haturkan persembahan ini kepada Tuhan sambil memuji namaNya yang agung dengan menyanyikan bersama : KJ. . . . . atau PKJ. . . . .

Jemaat: Memberikan persembahan (sambil bernyanyi)

Liturgos 2 :

Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,

Mari kita berdoa :

Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami membawa persembahan ini yang sebenarnya berasal dari Tuhan juga, bahkan sebenarnya adalah juga milik Tuhan karena seluruh hidup kami adalah milikMu.

Kami mengembalikan sebagian dari milik-Mu ini untuk dipakai dalam pekerjaan mewartakan InjilMu, baik secara lisan maupun tulisan.

Kiranya pekerjaan Tuhan semakin meluas dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Terima kasih Bapa, dalam Kristus kami berdoa. AMIN.

17. Pelayanan Pengakuan Percaya/Sidi, menggunakan pratelan pengakuan percaya.

18. Persembahan Syukur Sidi : (Jemaat menyerahkan persembahan sambil menyanyi)

[ Jemaat Berdiri ]

19. Nyanyian Pujian :

20. Berkat dan Pengutusan :

Pendeta :

Bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah

dalam kehidupan ini.

Dan terimalah berkat Tuhan.

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih

karunia;

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai

sejahtera. AMIN.

LITURGI ANAK

A. PANGGILAN IBADAH :

1.1. Pujian : (Menyanyikan 1-2 lagu yang bersifat memuji,

mengagungkan Allah)

1.2. Votum dan Salam : [ Berdiri ]

Pelayan :

“Adik-adik/Anak-anakku sekalian, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati ibadah Minggu kita dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian :

Tuhan adalah Penolonku yang setia. Dialah Allah yang selalu
mencintai kita.”

Pelayan :

“ Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kalian”

Anak-anak :

“ Menyertai engkau juga”

(Catatan : Jika mungkin, sangat baik ucapan salam, baik dari pelayan maupun respon dari anak-anak dilagukan)

[ Duduk ]

B. NYANYIAN PUJIAN :

C. DOA SYUKUR :

(Dapat dilakukan dengan cara: 1. Dipimpin oleh Anak, dengan bahasa dan kalimat mereka sendiri, atau 2. Dilakukan secara berbalasan, dengan telah disiapkan terlebih dulu teks doa, atau 3. Dipimpin oleh pemipin dengan bahasa anak-anak)

D. PENYAMPAIAN FIRMAN :

1. Pembacaan Alkitab

(Untuk anak-anak besar, mulai usia 12 tahun dapat dilakukan, namun untuk anak-anak di bawah usia tersebut tidak perlu pembacaan teks alkitab.)

2. Firman Tuhan.

Diberitakan dengan cara: . . . . . . . . . . . . (lihat keterangan tentang liturgi anak)

E. NYANYTIAN PUJIAN :

(Dengan lagu-lagu yang mengungkapkan kegembiraan, pujian syukur, pernyataan iman)

F. PERSEMBAHAN :

1. Pengantar

Pemimpin:

“Tuhan begitu menyanyangi dan mencintai kita. Ia selalu memberkati kita. Dalam ibadah Minggu ini berkatNya kita nikmati di antaranya lewat perjamuan kudus yang hendak kita rayakan. Maka kita akan memberikan persembahan kepada Tuhan. Persembahan kita berikan karena kita mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kebaikan dan cintaNya kepada kita. “

2. Lagu Pujian bersama pengumpulan persembahan

(Ingat, bukan lagu “sambilan” karena sedang mengumpulkan persembahan, tapi pujian yang dinyanyikan bersama dengan pemberian persembahan !!! Seorang anak memimpin pujian.)

3. Doa persembahan

(Dipimpin oleh seorang anak)

“ Allah yang maha baik….,yang telah menerbitkan matahari, yang telah memberikan tumbuhan dan hewan, yang telah memberikan tanah dan air, serta udara untuk menjaga kehidupan kami…, kami mengucap syukur atas cinta dan kasiMu.

Dari jerih lelah orang tua kami di sawah dan ladang sebagai petani, sebagai peternak, sebagai pegawai pemerintah atau swasta, sebagai nelayan, sebagai buruh, sebagai pedagang, dan lain sebagainya, yang adalah berkatMu, kami memberikan sebagian hasilnya untuk Tuhan. Ini adalah ungkapan syukur kami kepadMU. Dengan semua berkatMu, kami dijaga dan dirawat oleh Tuhan lewat kasih orang tua dan saudara kami.

Terima kasih Tuhan Yesus. Amin.

G. PERJAMUAN KUDUS :

7.1. Pengantar

Pendeta :

“Dalam ibadah ini kita juga akan merayakan kegembiraan bersama dengan Perjamuan Kudus. Perjamuan ini dalah pesta kasih, pesta perayaan perayaan kemenangan Tuhan Yesus, Pada hari yang sama seperti hari ini, yaitu hari Minggu, Ia bangkit dari kematian. Perjamuan seperti ini dilakukan sejak dulu oleh semua pengikut Tuhan Yesus. Kita semua sebagai anak-anak Tuhan, juga akan selalu merayakannya .”

7.2. Doa Bapa Kami

7.3. Undangan Ke Meja Perjamuan.

Pendeta :

Adik-adik (Anak-anak sekalian) kita semua pada hari ini diundang pada meja perjamuan Tuhan. Makanan dan minuman Perjamuan yang kita minum dan makan dari Meja Perjamuan ini adalah tanda kesatuan kita dengan Tuhan Yesus.

Makanan dan minuman Perjamuan yang dibagi-bagikan kepada kita ini adalah satu. Maka kita, sekalipun banyak, adalah satu di dalam Tuhan.

Anak-anak :

Mari kita saling mengasihi, menerima satu sama lain dengan kasih. Mari kita saling memberi maaf dan pengampunan satu sama lain.

Pendeta :

Mari kita mengundang Kristus di dalam hati kita.

Damai Kristus, yang akan selalu mendamaikan kita terhadap sesama.

Damai Kristus, yang akan terus mendamaikan kita dengan segenap

ciptaan.

(Anak-anak berdiri)

7.4. Ucapan Syukur :

Pendeta : Mari kita arahkan hati kita padsa Allah.

Anak-anak : Ya, Kami arahkan hati kami kepadaMu, ya Tuhan Pendeta : Kami muliakan Engkau ya Allah dengan segenap hati

kami

Anak-anak : Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan. .

Pendeta : Mari kita berdoa,

Tuhan Yesus, Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kami menghadap kepada-Mu. Kami ingin menyerahkan diri kamikepada-Mu. Sambutlah kami dengan cinta kasih-Mu.

Sehingga cinta kasih kami kepada-Mu dan kepada teman-teman kami semakin mesra. Terima kasih karena kami diundng pada Perjamuan-Mu.

(Anak-anak Duduk)

7.5. Pemecahan Roti dan Penuangan Minuman Perjamuan

Pendeta :

Anak-anak yang terkasih . . .

Pada malam sebelum di tangkap, TuhanYesus makan Perjamuan dengan para murid-Nya. Ia mengambil roti . . .

(Pendeta mengambil roti dan mengangkatnya)

Tuhan Yesus mengucap syukur. Lalu Ia memecah-mecahkan rotia dan membagi-bagikan kepada murid-murid-Nya. “Terimalah dan makanlah . . . “

(Pendeta memecah-mecah roti. Lalu menyerahkan tempat roti kepada satu atau dua orang anak, supaya membagi-bagikan kepada yang lain. Setelah semua menerima, di makan bersama-sama.)

Pendeta :

Demikian juga, sesudah makan Tuhan Yesus mengambil cawan/gelas.

(Pendeta mengangkat cawan minuman)

Tuhan Yesus berkata : “terimalah minuman ini . . .”:

(Pendeta sambil menuangkan anggur ke sebuah gelas kecil. Lalu memberikan tempat yang berisi gelas-gelas minuman itu kepada beberapa anak untuk dibagikan, Setelah semua menerima, lalu diminum bersama).

8. NYANYIAN PUJIAN (Anak-anak berdiri)

9. DOA SYUKUR

10. NYANYIAN PUJIAN

11. PENGUTUSAN DAN BERKAT :

Pendeta :

“Anak-anak/Adik-adik, ibadah kita akan selesai, Pulanglah dengan penuh sukacita dan kedamaian. Jadilah anak-anak yang mengasihi dan mencintai orang tua, saudara dan teman. Terimalah berkat Tuhan untuk kalian semua:

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia;

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. AMIN.

Anak-anak : “ Haleluya, haleluya, . . . . . . . dst.”

CATATAN :

1. Perjamuan Kudus anak dapat diselenggarakan secara tersendiri dalam ibadah mereka sendiri, sesuai dengan tata liturgy di atas.

2. Perjamuan Kudus adakan dapat dilakukan bersama-sama dengan ibadah dewasa adapun teknisnya ialah dengan :

a). Ibadah bersama-sama. Sejak awal tata liturgi dirancang untuk dilakukan bersama-sama, dengan memperhatikan unsur anak-anak dan orang tua.

b). Ibadah secara terpisah dalam tata liturgi masing-masing, namun ketika memasuki Perjamuan Kudus digabungkan.

c). Untuk anak-anak, minuman Perjamuan hendaknya tidak memakai anggur yang beralkhohol. Bisa diganti dengan minuman rasa anggur.

Batasan usia bagi anak-anak yang ikut Perjamuan Kudus tidak ada. Untuk bayi yang masih kecil, jika sudah dibabtis, dapat mengikuti Perjamuan Kudus. Jika ia belum mengonsumsi makanan selain ASI, maka Makanan dan Minuman Perjamuan cukup hanya dioleskan pada bibirnya saja oleh orangtuanya.

TATA LITURGI SYUKUR

&

LITURGI PERTUNANGAN

01. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

02. SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga

03. Nyanyian Pujian : (Berdiri)

04. Penyampaian Maksud/Niat : (Duduk)

(Disampaikan oleh wakil keluarga)

“Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun berlalu dalam kehidupan keluarga kami. Banyak peristiwa silih berganti, membawa kami untuk semakin dekat dengan SANG PENCIPTA. Dia selalu hadir, dalam duka dan suka, dalam kesedihan dan kegembiraan.

Demikian juga hari ini. Kami hendak bersukacita bersama Allah dan Saudara sekalian dalam peristiwa pertunangan putra/putri kami yang bernama . . . . . . . . dengan . . . . . . . .

Tugas kami selaku orang tua, yakni mendidik dan mendampingi anak-anak kami sejak mereka kecil hingga dewasa sudah kami lakukan semampu kami. Kini mereka dengan orang yang dipilihnya ingin mengenal lebih dekat, satu sama lain. Jika Tuhan berkenan, mereka nanti akan mengukuhkan ikatan kasih mereka dalam ikatan pernikahan kudus.

Kami, dengan segala cinta dan dedikasi kami, hanyalah alat yang dipakai oleh Allah untuk mewujudkan cita-cita mereka. Kiranya kasih Allah senantiasa menyertai anak-anak kami untuk semakin mendalam kan cinta kasih sebagaimana yang Kristus ajarkan, untuk menjaga kesucian cinta anugerah Allah itu, sehingga satnya nanti Tuhan mempersatukan mereka dalam ikatan yang sah, yakni Pernikahan suci. Terima kasih.”

05. Nyanyian Pujian : (Duduk)

06. Pembacaan Mazmur :

(Teks Mazmur dapat dipilih sendiri oleh pemimpin/pelayan, dengan pembacaan sendiri atau menugasi orang tertentu, atau berbalasan)

07. Doa Syukur : (oleh seorang Penatua atau Diaken)

“Ya Tuhan, dariMu kami mengenal dan belajar makna CINTA dan KASIH. BersamaMu pula, kami selalu ingin mewujudkan Cinta dan Kasih itu, baik dalam keluarga, saudara seiman dan masyarakat. Walaupun kurang sempurna, namun Engkau selalu mengajar kepada kami untuk hidup di dalamnya setiap saat.

Saat ini ada anak-anak kami yang ingin belajar mengenal cinta kasih itu dalam ikatan pertunangan. Mampukan mereka untuk dapat memelihara kasih sebagaimana Engkau anugerahkan dan ajarkan. Mampukan mereka untuk sungguh-sungguh menghayati indahnya cinta anugerahMu itu.

Kami percaya, jika mereka memahami dengan ketulusan, Tuhan akan menyempurnakan cinta kasih di antara mereka melalui ikatan pernikahan. Pada gilirannya, mereka akan dapat mengalirkan cinta itu kepada sesamanya. Di dalam Tuhan Yesus Sumber cinta kasih, doa ini kami panjatkan.”

08. Nyanyian Pujian :

09. Pelayanan Firman :

· Doa Epikelse

· Pembacaan Alkitab

· Renungan/Kotbah

· Saat teduh dan doa syukur Firman.

10. Pelayanan Pertunangan :

i. Dasar-dasar Pertunangan

1. Pertunangan, didalam Alkitab menggambarkan eratnya hubungan kasih antar pribadi dan keluarga. Keeratan hubungan Allah dengan dengan umatNya (Israel) digambarkan dengan hubungan pertunangan (Hosea 2:19-20).

2. Di dalam Alkitab pula disaksikan bahwa ikatan dalam pertuangan hampir sama eratnya dengan ikatan pernikahan, misalnya pertunangan Yusuf dan Maria. Maka kedua belah fihak harus bertanggung jawab menjaga kesetiaan cinta kasih mereka.

3. Mengingat begitu dalam makna pertunangan, pertunangan hanya dilayankan bagi orang yang sedang menjalin cinta kasih yang hendak dikukuhkan dalam pernikahan.

ii.Arti dan Tujuan Pertunangan.

1. Tuhan menganugerahkan cinta kasih kepada dua insan agar mereka dengan sungguh-sungguh saling mengebal, memahami dan mengerti pribadi masing-masing sehingga dapat mempersiapkan diri memasuki pernikahan.

2. Pertunangan bertujuna agar yang bersangkutan mencari kehendak Tuhan dalam cinta kasih yang mereka terima dengan tetap menjaga kekudusan cinta kasih.

3. Orang yang bertunangan berkewajiban mengikuti katekisasi pernikahan, agar mereka dipersiapkan untuk memasuki hidup pernikahan.

iii. Pernyataan dan Janji Pertunangan (berdiri)

Pelayan :

Setelah Saudara berdua mendengar dasar-dasar, arti dan tujuan pertunangan tadi, apakah Saudara berdua bersedia menerima dan berjanji untuk menepatinya?”

Pelayan : Bagaimana jawab Saudara ____________?

Laki-laki : Ya, dengan segenap hati!

Pelayan : Bagaimana jawab Saudari ____________?

Perempuan : Ya, dengan segenap hati!

Pelayan : (Mempersilakan yang bertunangan mengucapkan ikrar dan janji sambil berjabatan tangan)

Janji Laki-laki : “. . . . . . . , hari ini aku memilih kamu untuk membangun cinta kasih dalam ikatan pertunangan. Semoga Tuhan Yesus menolong kita dalam menyongsong pernikahan suci.”

Janji Perempuan :

“. . . . . . . , hari ini aku memilih kamu untuk membangun cinta kasih dalam ikatan pertunangan. Semoga Tuhan Yesus menolong kita dalam menyongsong pernikahan suci.”

(Jika pertunangan dengan cincin, pemasangan cincin dilakukan bersamaan pada saat mengucapkan ikrar dan janji pertunangan, secara bergantian di jari manis tangan kiri tunangannya)

iv. Peneguhan Pertunangan : (Berdiri)

Pelayan :

(Yang bertunangan berjabat tangan kembali, Pelayan dengan memegangi tangan mereka menyampaikan kata-kata berkat dalam peneguhan):

“Dengan ini, saya teguhkan pertunangan Saudara berdua. Tuhan yang telah menganugerahkan cinta kasih kepada Saudara berdua, akan menolong Saudara berdua untuk menyongsong perikahan kudus. Dalam kasih Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus”. Amin.

iv. Nasihat-nasihat (Duduk)

Pelayan : Saudara-saudara yang terkasih, khususnya fihak keluarga yang anaknya telah bertunangan, dukunglah, bantulah dan jagalah mereka berdua agar dapat memelihara cinta kasih mereka berdua, dengan menjaga kekudusan cinta kasih, dalam segala tingkah laku.

Demikian juga Saudara yang baru saja bertunangan, belajarlah terus, mencari kehendak Allah dalam cinta kasih Saudara. Bersedialah mendengar nasihat-didikan orang lain, khususnya orang tua. Pertunangan adalah sebuah ikatan yang melibatkan bukan saja sepasang orang yang saling mencintai, tapi di dalamnya terhisap orang tua, keluarga dan segenap handai dan taulan.

11. Doa Syukur Pertunangan :

12. Persembahan :

13. Doa Penutup :

14. Nyanyian Penutup :

15. Pengutusan dan Berkat :

Pelayan : Saudara sekalian, ibadah pertunangan akan selesai. Namun ibadah dalam perbuatan, tindakan, dalam tutur kata, bahkan dalam rancangan-rancangan kita tetap akan berlanjut, dan tak pernah selesai di setiap waktu dan hari-hari kita. Lakukanlah setiap Firman Tuhan yang terus mengayakan harta rohani kita. Dan Terimalah berkat Tuhan :

“Anugerah dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Anugerah cinta kasih dalam Yesus Kristus Sang Allah Putera, serta Anugerah pertolongan dan perlindungan dari Allah Roh Kudus, menyertai Saudara sekalian, sekarang sampai selama-lamanya.” Amin.

Jemaat : Menyanyikan Halleluya, haleluya, haleluya, haleluya.

MODEL 1

LITURGI PERNIKAHAN

01. Pencatatan Data Mempelai di Konsistori dan Persiapan

A. Pencatatan :

· Seorang Penatua menanyakan data mempelai, data orang tua mempelai, persetujuan orang tua mempelai, data para saksi pernikahan dan kesanggupan untuk tidak bercerai. Data tersebut ditulis dalam lembaran gereja.

· Mempelai mengucapkan ikrar di hadapan Majelis jemaat, orang tua dan para saksi demikian : “Saudara-saudara, kami berdua menyatakan bahwa mulai saat ini kami membangun ikatan pernikahan. Kami mohon kepada Majelis Jemaat untuk meneguhkan pernikahan kami.”.

· Doa syukur dan pembukaan: oleh Majelis.

B. Panggilan Beribadah :

· Seorang anggota Majelis memasuki ruang kebaktian; lalu mengajak anggota jemaat yang hadir berdiri dan Paduan Suara menyanyikan……(apabila tidak ada Paduan Suara, jemaat menyanyi bersama dari KJ…)

· Prosesi pengantin, Keempat orang tua mempelai dan Majelis Jemaat

02. Votum dan Salam :

Pdt : Sumber pertolongan kita ialah Tuhan yang menciptakan

Langit dan bumi.

J : Dialah Allah yang menciptakan baik perempuan maupun laki-laki segambar denganNya.

Pdt : Allah Bapa melimpahkan berkatNya atas saudara.

J : Demikian pula atas Saudara

S : Sesungguhnya Kasih setia Tuhan Yesus Kristus tetap untuk selama-lamanya. A – min.

03. LITANI/PUJIAN KIDUNG AGUNG 8:5-7 (duduk)

Pdt. : Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya?

Pria : Di bawah pohon Apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung dan melahirkan engkau.

Wanita : Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti

meterai pada lenganmu,

Pria : Karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati: nyalanya adalah nyala api Tuhan.

Wanita : Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menganyutkannya.

04. PUJIAN :

05. PELAYANAN FIRMAN

a. Doa Epiklese

b. Pembacaan Firman Tuhan

c. Kotbah

06. PELAYANAN PENEGUHAN DAN PEMBERKATAN NIKAH :

Ø Pembacakan Pratelan Pernikahan GKSBS :

Ø PENGUCAPAN IKRAR :

Mempelai Laki-laki :

“ Di hadapan Tuhan dan jemaatNya di sini, saya mengaku bahwa …… adalah isteri saya, karunia Tuhan. Saya berjanji akan senantiasa mengasihi dan menolongnya dan setia baik di dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, di kala untung maupun malang, sesuai dengan kewajiban seorang suami yang baik. Saya dan isteri saya akan senantiasa berbakti kepada Tuhan dan hidup suci dengan mematuhi FirmanNya, sampai maut memisahkan kami.”

Mempelai Wanita :

“Di hadapan Tuhan dan jemaatNya di sini, saya mengaku bahwa …… adalah suami saya, karunia Tuhan. Saya berjanji akan senantiasa mengasihi dan menolongnya dan setia baik di dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, di kala untung maupun malang, sesuai dengan kewajiban seorang isteri yang baik. Saya dan suami saya akan senantiasa berbakti kepada Tuhan dan hidup suci dengan mematuhi FirmanNya, sampai maut memisahkan kami.”

07. PEMASANGAN CINCIN PERNIKAHAN

Pdt : “Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kesungguhan janji kedua mempelai ini akan diwujudkan dengan pemasangan cincin pernikahan”

Pendeta merentangkan tangan sambil memegang kedua cincin lalu

berkata :

“Dua cincin berbentuk bulat dan terbuat dari logam mulia ini menjadi lambang kebulatan tekad Saudara….. dan saudari……. untuk membangun cinta kasih di dalam pernikahan suci. Seperti lingkaran cincin tidak berujung akhir ini, kiranya Saudara…. dan saudari….. tidak akan pernah mengakhiri pernikahan ini sampai maut memisahkan mereka.

Saudara…..,kenakanlah cincin ini di jari manis tangan kanan istri saudara.

Saudari….., kenakanlah cincin ini di jari manis tangan kanan suami saudari.

(Jemaat menyanyikan bersama KJ. 317 : 1&2) [ Jemaat berdiri ]

HARI INI TUHAN BERKATI

Hari ini Tuhan berkati mempelai mengikat janji.

Moga-moga rumah tangganya Kau beri tentram bahagia.

Reff. Puji Tuhan, Puji Dia, Sang Pencipta manusia.

Ia suka memberkati yang bersatu dalam kasih.

Yesus Kristus, pengantin sorga, memberi kasih sempurna.

Dan berkurban untuk umatNya, tak pernah meninggalkannya.

(Pendeta meminta kedua mempelai untuk berlutut)

08. PENEGUHAN DAN PEMBERKATAN

Pendeta :

Sebagai Hamba Tuhan Yesus Kristus, dengan ini saya nyatakan bahwa pernikahan saudara berdua diteguhkan. “Apa yang telah dipersatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Oleh karena itu terimalah berkat Tuhan atas pernikahan saudara :

“ALLAH YANG TELAH MENGARUNIAKAN CINTA KASIH DI ANTARA SAUDARA BERDUA, BERKENAN MEMBERKATI KELUARGA SAUDARA. DIA AKAN MENYERTAI KELUARGA SAUDARA DALAM SUKA DAN DUKA SEHINGGA KEHIDUPAN KELUARGA SAUDARA MENJADI BERKAT BAGI SESAMA. DALAM NAMA ALLAH BAPA, PUTERA DAN ROH KUDUS”. AMIN.

09. DOA SYUKUR PERNIKAHAN :

10. NASIHAT-NASIHAT :

Pendeta :

Saudara ….. ……. dan isteri, yang dikasihi Tuhan, Jemaat dan Masyarakat telah mengakui bahwa saudara berdua telah menjadi suami isteri yang sah. Pernikahan saudara berdua telah diteguhkan dan diberkati di tengah jemaat di sini.

Atas nama segenap anggota dan Majelis Jemaat, saya mengucapkan selamat kepada saudara berdua.

Pendeta memberikan Alkitab kepada kedua mempelai dan berkata :

“Jadikanlah Firman Tuhan menjadi pelita bagi langkah dan terang dalam perjalanan kehidupan rumah tangga saudara berdua.Terimalah dengan sukacita”.

Pendeta memberikan kain (jarik) dan sebesek beras kepada kedua mempelai dan berkata :

“Kain dan beras ini adalah lambang berkat Tuhan yang akan diberikan dengan limpah oleh Tuhan atas keluarga saudara.Terimalah dengan sukacita”

Pendeta :

Sekarang saya persilahkan saudara berdua menghadap ke jemaat . . .

Segenap warga jemaat, sambutlah keluarga baru ini dengan kasih dan sukacita, agar semakin melengkapi perwujudan persekutuan jemaat Tuhan.

11. Sungkeman : (Kedua mempelai berpamitan kepada kedua orang tua, diiringi musik)

12. Persembahan Syukur Nikah :

13. Pengakuan Iman Rasuli :

14. Pengutusan dan Berkat :

Pendeta :

Ibadah kita sudah selesai. Pulanglah dengan damai sejahtera, dan jadikanlah hidup saudara menjadi berkat bagi semua orang. Terimalah berkat Tuhan :

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau;

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih

karunia;

Tuhan menghadapkan wajhNya kepadamu dan memberi engkau damai

sejahtera. Amin.

Jemaat : 1 . 2 3 | 4 . 3 . ‘| 2 . 1 . ‘| 4 . 2 . | 1 . . . ||

A - - - min A-min A - - min.

MODEL 2
LITURGI PERNIKAHAN

01. MENYAMBUT KEDATANGAN MEMPELAI :

v Seorang anggota majelis memasuki ruang kebaktian.

v Dipimpin anggota Mejelis, sambil berdiri Jemaat menyanyi KJ.

v Sementara lagu dinyanyikan, prosesi mempelai memasuki ruang kebaktian .

02. VOTUM & SALAM : (berdiri)

P : Pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan, yang telah

menciptakan langit dan bumi.

J : 5 . 5 ||

A - min.

(Jemaat duduk)

P : Kasih karunia, rahmat dan anugerah dari Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus melimpah atas saudara semua.

J : Dan menyertaimu juga.

03. NYANYIAN PUJIAN :

04. PUJIAN BERBALASAN :(duduk)

P : Sungguh amat baik segala yang dijadikan Allah

Pria : Lihatlah, cantik engkau manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

Wanita : Lihatlah, tampan engkau kekasihku, sungguh menarik.

Pria : Seperti bunga bakung di antara semak duri, demikianlah engkau manisku di antara gadis-gadis.

P : Biarlah kemuliaan Tuhan tetap untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan-perbuatanNya.

Semua : Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulia namaMu di seluruh

bumi.

05. NYANYIAN PUJIAN :

06. KATA-KATA KASIH BERBALASAN :

P : Saudara-saudara yang terkasih, jika Allah mengasihi kita, maka haruslah kita saling mengasihi.

J : Kasih itu sabar, kasih itu murah hati.

P : Kasih itu tidak cemburu, tidak memegahkan diri dan tidak

sombong.

J : Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan

sendiri.

P : Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.

J : Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.

P : Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

07. NYANYIAN PUJIAN :

08. PEMBERITAAN FIRMAN :

· Doa Epiklese

· Pembacaan Alkitab

· Kotbah

· Saat teduh

09. PELAYANAN PERNIKAHAN :

a. Dasar-dasar pernikahan GKSBS :

Pendeta membacakan dasar pernikahan Kristen sesuai dengan

formulir gerejawi.

b. Pengucapan Ikrar/Janji Pernikahan :

P : (Mempersilakan mempelai berdua berdiri).

Setelah Saudara berdua mendengar dasar-dasar pernikahan tadi, bersediakah saudara berdua menerimanya dan berjanjikah saudara berdua untuk menepatinya?

Bagaimana jawab saudara . . . . . . . . . ?

Mempelai Laki-laki : Ya dengan segenap hati!

Bagaimana jawab saudari . . . . . . . . . ?

Mempelai Perempuan : Ya dengan segenap hati!

P : Hendaklah YA tetap YA, Tuhan mendengar jawaban Saudara berdua dan jemaatNya menjadi saksi. Silakan saudara saling berjabat tangan dan masing-masing mengucapkan ikrar-janjinya.

Janji Mempelai Laki-laki :

“. . . . . . , di hadapan Allah dan jemaatNya di sini, aku menyatakan mengambilmu menjadi istriku. Sebagai seorang suami yang setia dan takut akan Tuhan aku berjanji akan mengasihimu pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita.”

Janji Mempelai Perempuan :

“. . . . . . , di hadapan Allah dan jemaatNya di sini, aku menyatakan mengambilmu menjadi suamiku. Sebagai seorang istri yang setia dan takut akan Tuhan, aku berjanji akan mengasihimu pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kita.”

c. Peneguhan dan Pemberkatan Nikah (Jemaat berdiri)

(Pendeta memegangi tangan kedua mempelai yang sedang berjabatan,

dan berkata) :

“Sebagai hamba Tuhan Yesus Kristus, dengan ini pernikahan Saudara diteguhkan. Apa yang dipersatukan Alah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Jemaat menyanyikan KJ. 317

HARI INI TUHAN BERKATI

1. Hari ini Tuhan berkati, mempelai mengikat janji

Moga-moga rumah tangganya, Kau beri ten’tram bahagia

Reff. Puji Tuhan, puji Dia. Sang Pencipta manusia

Ia suka memberkati, yang bersatu dalam kasih.

2. Yesus Kristus, Pengantin Sorga, memberi kasih sempurna

Dan berkurban untuk umatNya, Tak pernah meninggalkanya. Reff.

(Sementara jemaat bernyanyi, mempelai berlutut di tempat yang disediakan. Pendeta menumpangkan tangan ke atas kepala kedua mempelai), mengucapkan kata-kata berkat :

Anak-anakku yang dikasihi Tuhan, terimalah berkat atas pernikahan

saudara berdua :

“Allah yang Maha Kasih dan Maha Murah memenuhi saudara berdua dengan anugerahNya, dan memperkenankan Saudara berdua hidup bersama dalam ibadah, kasih dan kesucian. Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. Amin.

10. PEMASANGAN CINCIN :

P : Saudara . . . . . , kenakanlah cincin ini pada jari manis tangan kanan istri saudara.

MP : . . . . istriku, kuberikan cincin ini sebagai tanda cinta-kasih dan kesetiaanku kepadamu.

P : Saudara . . . . . , kenakanlah cincin ini pada jari manis tangan kanan suami saudara.

MW : . . . . . . suamiku, kuberikan cincin ini sebagai tanda cinta-kasih dan kesetiaanku kepadamu.

11. PENANDATANGANAN BUKU NIKAH GEREJA :

Kedua mempelai didampingi Pendeta menuju meja untuk menandatangani Buku Nikah Gereja. Setelah itu, seorang Penatua Jemaat menyerahkan surat nikah Gerejawi kepada kedua mempelai.

12. SUNGKEMAN :

Kedua mempelai berpamitan kepada kedua orangtua dengan sungkeman. (bisa diiringi Vocal Group/Koor atau Instrumen musik).

13. PERSEMBAHAN SYUKUR NIKAH :

Persembahan dikumpulkan diawali oleh kedua mempelai, diikuti keluarga besarnya, kemudian disusul oleh jemaat yang tergerak hendak memberikan persembahan. Diiringi alunan instrumen rohani mengiringi.

14. NASIHAT :

Saudara . . . . dan istri, atau Saudari . . . dan Suami, yang terkasih dalm Tuhan Yesus Kristus, Pernikahan saudara telah diteguhkan dan diberkati di hadapan Allah melalui JemaatNya di sini. Peliharalah hidup pernikahan saudara dengan pertolongan kekuatan Tuhan. Suka dan suka, sedih dan gembira laluilah bersama dalam kesetiaan.”

Atas nama segenap anggota dan Majelis Jemaat, saya mengucapkan selamat kepada saudara berdua.

Pendeta memberikan Alkitab kepada kedua mempelai dan berkata: “Jadikanlah Firman Tuhan sebagai pelita bagi langkah dan terang dalam perjalanan kehidupan rumah tangga saudara berdua.Terimalah dengan sukacita”.

15. SYAFAAT :

16. NYANYIAN PUJIAN PENUTUP : KJ. 447 : 1 & 3

DALAM RUMAH YANG GEMBIRA

Dalam rumah yang gembira bunga Injil berseri

Dalam kasih yang setia ‘ku berbakti tak henti

Rut Debora dan Maria, jadi contoh bagiku

‘Ku berjanji ‘ka sedia, mara dapat ku tempuh.

Menyebarkan suka cita dan menghibur yang lemah

Itulah panggilan kita dalam dunia yang resah

Kita binalah bersama tunas bangsa yang mekar

Dalam hidup sederhana, dalam kasih yang segar

.

17. PENGAKUAN IMAN RASULI : [ Jemaat Berdiri ]

18. PENGUTUSAN DAN BERKAT :

P : Ibadah peneguhan dan pemberkatan nikah ini akan berakhir. Pulanglah dengan damai sejahtera. Jadilah berkat dengan melaksanakan setiap Firman Tuhan yang telah kita terima: dalam kancah kehidupan, dalam kata-kata dan tindakan.

Terimalah berkat Tuhan:

Tuhan memberkati engkau dan melindungi. Tuhan menyinari engkau

dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan

menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi kepadamu damai

sejahtera. Dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.

J : Haleluya, haleluya, haleluya, haleluya, haleluya, amin, amin,

amin.

LITURGI SYUKUR PANEN

[ Jemaat Berdiri ]

01. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan

langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

02. SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga.

03. NYANYIAN PEMBUKA :

04. PEMBACAAN SEJARAH PERAYAAN PANEN : (Dibacakan oleh Majelis)

“Pada awalnya, memetik hasil/ panen dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan sabit ditangan kanan dan memegang batang-batang gandum disebelah kiri. Setelah itu gandum dibawa ke tempat penumbukkan/penggilingan. Lantai penumbukkan merupakan sebidang tanah yang diatasnya dilapisi campuran tanh liat dan kapur (semen). Cara menumbuk dengan menggunakan kayu pengeret atau diinjak-injak. Setelah itu ditampi dengan cara menghambur-hamburkan diudara pada angin yang bertiup. Barulah gandum dimasukkan dalam karung sebagai persediaan makanan (Ams.9:9; Yes.30:28).

Bagi umat Israel, masa panen merupakan masa penuh suka cita dan kegembiraan. Mereka sangat menghayati semua itu adalah pemberian Allah dan wujud pemeliharaan Allah atas kehidupan mereka. Karya penciptaan Allah demi kepentingan manusia yang diwujudkan melalui kemurahan hatiNya pada ciptaanNya. Itu sebabnya, umat Israel merayakan panen sebagai hari raya khusus, yang disebut “Hari Raya Menuai” (Ibrani: Khag Haqqatsir) Kel. 23:16; Bil.28:26. sebagai rasa syukur mereka memberikan persembahan panen mereka kepada Tuhan (Yer.5:24). Dan Pentakosta atau hari Raya Tujuh Minggu merupakan puncak perayaan, yaitu hari yang menandakan selesainya masa menuai, dihitung dari hari pertama menyabit gandum (Kel.34:22; Ul.16:9-10).

Demikian juga dengan kita saat ini, kita bersama-sama merayakan masa panen ini sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah yang telah memberi dan memelihara tanaman kita sebagai pemenuhan kebutuhan kita.

05. NYANYIAN SAMBUTAN :

06. PEMBACAAN MAZMUR : (Mzr. 65 : 10-14)

Pemimpin : Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniakan kelimpahan dan membuatnya sangat kaya.

Jemaat : Batang air Allah penuh dengan air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka.

Ya, demikianlah Engkau menyediakannya

Pemimpin : Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan- gum- gumpalan tanahnya. Dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya;

Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.

Jemaat : Engkau memahkotai tahun dengan kenaikkanMu, jejakMu mengeluarkan lemak;

Pemimpin : Tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai

Jemaat : Padang-padang rumput berpakaian kawanan Kambing domba; lembah-lembah berselimutkan gandum

Pemimpin dan Jemaat :

Semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.

07. NYANYIAN SAMBUTAN :

08. PEMBERITAAN FIRMAN :

v Doa epiklese

v Renungan

v Doa Bapa Kami (bersama-sama)

09. NYANYIAN JEMAAT : KJ. 60 : 1&2

10. PEMBERIAN PERSEMBAHAN PANEN

(Diawali oleh Pendeta diikuti anggota Majelis turun dari mimbar menghadap ke altar sambil membawa keranjang hasil panen).

Pendeta : (sambil mengangkat persembahan)

“Tuhan, kasih setiaMu melimpah dalam kehidupan kami. Engkau menyertai kami dalam pekerjaan dan jerih payah kami untuk mengolah, menanam, dan merawat tanaman kami. Dan kini kami membawa hasil dari pekerjaan kami. Terimalah persembahan kami ini sebagai wujud syukur kami atas kebaikanMu dan pemeliharaanMu atas kehidupan kami”. Amin.

Diikuti oleh seluruh warga jemaat bergiliran maju ke depan memberikan persembahannya di atas/bawah altar sambil menyanyi KJ. 60 :3-7

11. PERAYAAN (PERJAMUAN MAKAN)

Doa makan dan perjamuan bersama

Pendeta :

“Engkau menyediakan tanah untuk kami olah dan kami tanami. Engkau menumbuhkan segala jenis tumbuh-tumbuhan ditanah garapan kami. Engkau memelihara ternak-ternak milik kami. Semua itu untuk memulihkan kehidupan kami. Dan kini dihadapan kami ada makanan untuk kami makan bersama. Mampukanlah kami untuk memelihara kehidupan sesama kami dengan menciptakan keadilan diantara kami melalui makanan ini. Berkatilah makanan ini ya Tuhan, yang kami sambut dengan penuh suka cita di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin. “

12. DOA PENUTUP : (setelah perjamuan makan selesai)

Majelis :

“Tuhan kami telah menikmati segala hasil pemberianMu dengan kegembiraan dan sukacita. Jadikanlah kebersamaan ini sebagai awal baru bagi kami untuk melanjutkan pekerjaan kami dan menghasikan buah yang lebih baik lagi seperti yang Engkau kehendaki. Di dalam Tuhan Yesus Kristus kami berdoa”. Amin.

13. BERKAT :

Pendeta :

“Kasih dan Damai dari Allah Bapa melalui Tuhan Yesus Kristus dan penyertaan Roh Kudus kiranya hadir dalam kehidupan saudara sekalian dari saat ini sampai selama-lamanya”. Amin.

UCAPAN SYUKUR

MENYAMBUT MUSIM TANAM

1. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

[Jemaat Duduk]

SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga

2. NYANYIAN PEMBUKAAN :

3. PENYAMPAIAN MAKNA IBADAH MENYAMBUT MUSIM TANAM :

(Dibacakan oleh Majelis)

Bertani atau bercocok tanam merupakan jenis pekerjaan manusia untuk mendapatkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa Palestina merupakan satu wilayah yang menjadi pusat pertanian yang tertua dalam sejarah manusia. Cara bertani yang baik dapat dikatakan sudah dimulai sejak tahun 7500 sebelum Masehi.

Dalam hukum-hukum Musa ditentukan beberapa aturan dalam pertanian untuk menjaga supaya kegiatan tersebut terpelihara. Salah satu hokum itu adalah adanya larangan untuk menyabit seluruh hasil tani, karena itu merupakan bagian orang-orang miskin (unsur social dan keadilan) dalam Imamat 23. Dan adanya peraturan untuk mengistirahatkan tanah pada tahun Yobel. Tanah tidak boleh ditanami agar tetap subur (unsur menjaga kelestarian alam/ekologi) dalam Imamat 25. Bila prinsip-prinsip ini dilanggar, maka panen tidak akan ada dan terjadi kelaparan diseluruh negeri (Imamat 26).

4. NYANYIAN SAMBUTAN

5. PEMBACAAN MAZMUR (Mazmur 67)

6. NYANYIAN SAMBUTAN

7. DOA SYUKUR : (Salah seorang Majelis membacakan Mazmur 150 : 1-6)

8. PEMBERITAAN FIRMAN

09. PENANAMAN BIBIT PERDANA

(bersama-sama menuju lahan pertanian yang sudah disiapkan)

Pemimpin :

“Saudara-saudara, sekarang kita berada ditengah-tengah tanah pertanian yang telah disediakan Tuhan bagi umatNya. Untuk diolah, dirawat, ditanami dan dipetik buahnya bagi kelangsungan hidup kita. mari kita sambut semuanya ini dengan penuh suka cita”.

Jemaat :

“Tuhan yang Maha Kasih kiranya memelihara hidup kita sampai selama-

lamanya”. Amin.

Pemimpin :

(mengambil benih/bibit yang akan ditanam dan mengangkat ke atas serta mengucapkan berkat) :

“Benih yang disediakan oleh Allah Bapa Sang Pencipta kepada kita, kiranya diberkati sehingga akan tumbuh dengan baik serta menghasilkan buah yang berlimpah ruah”. Amin.

Jemaat : Heluluya! Dilanjutkan menyanyikan bersama-sama KJ.

299

(Pemimpin menanam benih – lalu diikuti oleh seluruh jemaat dewasa dan anak-anak)

10. DOA PERMOHONAN :

Pemimpin :

“Tuhan, kami akan memulai pekerjaan menanam di ladang kami. Berkatilah jerih payah kami dan benih yang kami tanam, agar dapat menjadi sumber kehidupan bagi kami dan sesama kami. Berkatilah tanah ini agar dari padanya tumbuh tanaman yang subur; berkatilah kesehatan kami agar kami dapat bekerja dengan penuh suka cita dan pengharapan kepada Allah. Doa permohonan ini kami sampaikan di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.” Amin.

11. NYANYIAN PENUTUP

12. PENGUTUSAN DAN BERKAT

Pemimpin :

Bekerjalah dengan giat dan penuh rasa syukur kepada Allah Bapa Yang Maha Kasih.

“Turunlah atas Saudara sekalian, damai dan sejahtera dari Allah Bapa, kasih PutraNya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus serta penyertaan Roh Kudus, dari saat ini sampai selama-lamanya.” Amin.

13. PERJAMUAN MAKAN

(bisa dilakukan di ladang -- semacam pesta kebun)

LITURGI SYUKUR KELAHIRAN ANAK

01. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau. (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga

02. Nyanyian Pujian Pembuka :

03. Penyampaian Niat Keluarga :

Keluarga :

“Dalam kehidupan kami ada begitu banyak peristiwa yang telah terjadi. Musim berganti, datang dan pergi, kelahiran dan kematian. Dan kita kita bersyukur atas semua itu.

Pada hari ini, kami hendak merayakan salah satu bagian dari peristiwa itu. Telah lahir anak kami yang ke: __ dan kami beri nama : ____________. Peristiwa kelahiran ini, bukanlah peristiwa yang kebetulan. Tuhan telah berkarya dalam setiap detik pembentukan anak kami.

Kami mensyukuri kelahiran putra/I sebagai mahakarya Allah yang telah dititipkan kepada kami. Kiranya peristiwa ini, juga menjadi kegembiraan bagi kita semua.

Melalui ibadah ini, kami berharap Allah memberikan kekuatan dan kebijaksanaan kepada kami orang tuanya untuk membimbing anak kami. Semoga ibadah ucapan syukur kami ini, menyenangkan hati Tuhan.”

04. Nyayian Sambutan :

05. Pembacaan Mazmur :

Pemimpin : TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar

dan besar kasih setia-Nya.

Jemaat : TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Pemimpin : Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau.

Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu

Jemaat : Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

Pemimpin : Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya;

06. Doa :

Pemimpin :

“Ya Allah yang maha murah, betapa kami bersyukur kepadaMu. Rahmatmu melimpah dalam hidup kami, cinta dan sayangMu melingkupi kami. Kami bersyukur untuk anakMu: __________ yang kini hadir di tengah-tengah kami dan menjadi bagian dari persekutuan kami. Mampukan kami ya Allah untuk memiliki kerelaan dan ketulusan dalam menyambut rahmatMu.

Kuatkan kami untuk dapat menjadi orang tua, saudara, handai tolan yang baik yang dapat mencintai anak ini seperti Kristus mencintai dia. Kuatkan kami untuk mengemban tanggungjawab dalam mengasuh, mendampingi anakMu, untuk menjadi anak yang takut akan Allah. Demi Kristus kami berdoa. AMIN.

07. Pemberitaan Firman :

08. Persembahan :

Pemimpin : Mari kita berikan persembahan syukur kita. Sambil diiringi

dengan KJ.

09. Doa Persembahan :

Pemimpin :

“Ya Tuhan, terimalah dan berkatilah persembahan syukur ini. Agar kami dapat memanfaatkan persembahan ini sebagai sarana pelayanan kasih untuk mewujudkan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaanMu. AMIN.

10. Tsadaqa (Berbagi Berkat) :

Pemimpin :

Persembahan yang telah kita kumpulkan kiranya membantu kita untuk berbagi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan pemeliharaan Tuhan dan membantu kita untuk menegakkan keadilan bagi yang miskin dan yang tertindas.

Keluarga :

Kami telah menyisihkan sebagian dari hasil kerja kami, berupa makanan dan minuman. Melalui makan dan minum ini kami diberi kesempatan untuk berbagi sukacita pemeliharaan Tuhan. Tuhan kiranya memberkati dan mensucikan dan membuat makanan dan minuman ini bagian dari pemeliharaan bagi tubuh jasmani.

Mari kita sambut berkat ini dalam sukacita Tuhan. AMIN.

11. Doa Penutup :

Keluarga :

Kami mengucap syukur atas berkatMu. Dimuliakanlah namaMu, datanglah KerajaanMu, Jadilah kehendakMu di bumi seperti di Sorga.

Jemaat :

Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami dalam pencobaan. Tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. AMIN.

12. Pengutusan & Berkat :

Pemimpin :

Marilah kita pulang. Dan bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini.

Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,

Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia;

Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera. AMIN.

LITURGI SYUKUR

MENEMPATI RUMAH BARU

MODEL 1
Di depan rumah :

01. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

02. SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga

03. Pujian Jemaat :

04. Litani Mazmur 127 : 1-2

Pdt : Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah

Umat : Sia-sialah usaha orang yang membangunnya

Pdt : Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota

Umat : Sia-sialah pengawal berjaga-jaga

Pdt : Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh

malam

Umat : Dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah

Pdt : Sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada

waktu tidur.

05. Pujian Syukur :

06. Pembukaan Kunci Pintu Rumah :

(Pendeta Melangkah mendekati pintu sambil berkata . . . )

Pdt : Marilah kita khususkan rumah pemberian Tuhan ini dengan meminta kehadiran Allah dalam rumah ini dan memimpin semua anggota keluarga Bp/Ibu/Sdr. . . . . . .

Umat : Amin.

Pdt : (memegang kunci pintu dan membukanya sambil berkata.)

“Rumah ini dikuduskan di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Kiranya Berkat Bapa mengalir dalam rumah ini. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dari sekarang sampai selama-lamanya”. Amin.

(Pendeta dan umat memasuki rumah, kemudian duduk dan dilanjutkan dengan doa di dalam rumah).

07. Doa Berkat dan Epiklese :

08. Pelayanan Firman :

09. Persembahan Syukur :

10. Pengutusan dan Berkat :

Pdt : “Allah sumber segala kasih karunia yang telah memanggil saudara dalam Kristus kepada kemuliaanNya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan saudara. Dialah yang empunya kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya”. Amin.

LITURGI RUMAH BARU
MODEL 2

1. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

2. SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga

3. Nyanyian Pujian :

4. Litani Mazmur 127 : 1-2

Pdt : Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah

Umat : Sia-sialah usaha orang yang membangunnya

Pdt : Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota

Umat : Sia-sialah pengawal berjaga-jaga

Pdt : Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam

Umat : Dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah

Pdt : Sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada

waktu tidur.

5. Pujian Jemaat :

6. Penyalaan Lilin : (simbol rumah ini akan menjadi terang bagi masyarakat sekitar).

Pdt : “Rumah ini dikuduskan di dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Berlakukanlah Firman Allah sebagai pelita bagi perjalanan rumah tangga Saudara”

7. Doa Berkat dan Epiklese :

8. Pelayanan Firman :

9. Perjamauan Kasih :

Kata-kata berkat : ( seorang pelayan menyerahkan sebuah piring yang

berisi makanan dengan lauk dan sebuah gelas berisi air minuman).

Pendeta menerima dan mengangkatnya lalu berkata :

“Kecaplah dan Lihatlah betapa baiknya Tuhan” Sambutlah berkat Tuhan dengan sukacita!

(Setelah itu makanan dan minuman diletakkan lagi).

10. Doa syukur :

11. Nyanyian Syukur :

12. Pengutusan dan Berkat :

Pdt : “Allah sumber segala kasih karunia yang telah memanggil saudara dalam Kristus kepada kemuliaanNya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan saudara. Dialah yang empunya kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya”. Amin.

LITURGI PENGHIBURAN

KELUARGA SETELAH KEMATIAN

01. VOTUM :

Pemimpin : Pertolongan kita adalah didalam nama Tuhan, yang telah menciptakan langit dan bumi.

Jemaat : Amin.

02. SALAM :

Pemimpin : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah menyertai engkau (1 Tim. 1:2)

Jemaat : Menyertai engkau juga.

03. Nyanyian Pujian :

04. Penyampaian Niat Keluarga :

Keluarga :

“Dalam kehidupan kami ada begitu banyak peristiwa yang telah terjadi. Musim berganti, datang dan pergi, kelahiran dan kematian. Dan kami bersyukur atas berbagai peristiwa itu. Kematian yang terjadi terhadap ___________ sungguh memedihkan hati kami. Kami sungguh merasa kehilangan yang mendalam. Tetapi dukungan saudara/i dan iman yang dianugerahkan oleh Allah, telah mengubah kepedihan dan kehilangan menjadi mata air rahmat, yang menyemangati kami untuk menghadapi hari-hari yang masih tersisa dengan penuh harapan.

Kami mohon, kiranya Allah membantu kami, agar kenangan-kenangan dan harapan-harapan terhadap saudara almarhum _________ yang terkasih, akan menguatkan kami untuk melanjutkan kehidupan ini. Tuhan kiranya berkarya dalam setiap detik peristiwa ini” .

05. Nyanyian Sambutan :

06. Pembacaan Mazmur 23.

Pemimpin : TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Jemaat : Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku, Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Pemimpin : Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;

Jemaat : Gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Pemimpin : Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

07. Doa :

Pemimpin : Kembalilah tenang hai jiwaku, sebab Tuhan itu baik. Sungguh berharga kematian semua orang yang dikasihiNya, sebab kepadaNya ada pengampunan. Tetapi Tuhan, kami sungguh berduka atas kehilangan saudara kami ini. Perpisahan dengan kematian ini membuat keluarga di sini dan persekutuan kami melihat betapa rapuhnya hidup ini.

Seperti pemazmur yang mengatakan bahwa: “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia. Dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.”

“Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya”. Ya, Bapa Yang Pemurah, ajarilah kami yang masih bernafas ini untuk dapat menghayati betapa berharganya hidup yang telah Engkau beri.

Oleh karena itu, Ya Bapa, bentangkanlah firmanMu dihadapan kami. Agar ia menjadi pelita yang memandu kami, mengajar kami, mendidik serta menguatkan kami untuk menjalani kehidupan ini. Demi Kristus Tuhan, kami berdoa.

Jemaat : AMIN.

08. Pemberitaan Firman :

09. Persembahan :

Pemimpin : Dalam suka cita kita bersatu dan berbagi, dalam derita kita jalin hati dalam ikatan kasih. Mari kita wujudkan kebersamaan ini dengan memberikan persembahan syukur kita. Dan kita iringi dengan KJ. 391

10. Doa Persembahan :

Pemimpin : Ya Tuhan, terimalah dan berkatilah persembahan syukur ini sebagai wujud kebersamaan. Dan ajarlah kami dapat memanfaatkan persembahan ini sebagai sarana pelayanan kasih untuk mewujudkan keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaanMu. AMIN.

11. Tsadaqa ( Berbagi Berkat ) :

Keluarga : Keluarga di sini telah menyediakan makan dan minum sebagai sarana berbagi kekuatan dalam kehiduapan. Raja Daud, sesudah anak mati, ia bangun dan makan untuk memulihkan kehidupannya yang masih panjang. Sebab kata Daud: ”Dapatkah aku mengembalikannya lagi? Aku yang akan pergi kepadanya, kelak kalau aku mati. Tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.

Marilah kita makan dan minum. Kiranya Tuhan memberkati makanan dan minuman ini menjadi kekuatan baru bagi kita. AMIN.

12. Doa Penutup :

13. Pengutusan :

Pemimpin : Marilah kita pulang. Dan bertolong-tolonganlah untuk menghadirkan damai sejahtera Allah dalam kehidupan ini.
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,
Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan emberi engkau damai sejahtera. AMIN.

Tidak ada komentar: